Tokyo (ANTARA) - Pasar ekuitas Asia dibuka menguat pada perdagangan Jumat, sementara dolar melayang di dekat level tertinggi satu bulan karena investor bersiap untuk data pekerjaan AS penting yang akan memberikan petunjuk tentang seberapa agresif Federal Reserve dalam pengetatan kebijakannya.

Indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang bertambah 0,29 persen, menempatkannya di jalur kenaikan 1,55 persen untuk minggu pertama tahun 2023, kinerja mingguan terbaiknya dalam sebulan.

Indeks Nikkei Jepang naik 0,39 persen pada awal perdagangan, sementara KOSPI Korea Selatan menguat 0,77 persen, dan indeks acuan saham Australia S&P/ASX 200 dibuka 0,56 persen lebih tinggi.

Hang Seng Hong Kong dibuka menguat 0,6 persen, meskipun indeks saham unggulan China daratan CSI 300 datar di awal perdagangan.

Indeks berjangka saham E-mini AS naik 0,35 persen, menunjuk rebound kecil setelah penurunan semalam 1,16 persen untuk S&P 500.

Baca juga: Saham Asia dibuka di tertinggi 4-bulan didukung harapan ekonomi China

Wall Street diterpa aksi jual di tengah kekhawatiran bahwa kekuatan di pasar pekerjaan akan membuat Fed menaikkan suku bunga lebih lama, setelah data yang dirilis pada Kamis (5/1/2023) menunjukkan kenaikan penggajian swasta yang lebih besar dari perkiraan dan penurunan klaim pengangguran.

"Ada kekhawatiran bahwa pasar tenaga kerja tidak menunjukkan tanda-tanda mendingin," membuat pasar keuangan "sangat gelisah", kata Tony Sycamore, analis pasar di IG. "Tapi yang paling penting adalah malam ini (data penggajian non-pertanian AS)."

Menurut survei Reuters terhadap para ekonom, angka penggajian non-pertanian AS pada Jumat diperkirakan akan menunjukkan 200.000 pekerjaan diciptakan pada Desember, turun dari laju 263.000 pada November.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS dua tahun melonjak ke level tertinggi lebih dari dua bulan di 4,497 persen semalam, tetapi turun menjadi 4,460 persen di Tokyo. Imbal hasil 10 tahun, yang naik setinggi 3,784 persen di New York, turun menjadi 3,726 persen.

Baca juga: Pasar saham Asia melonjak, risalah Fed jadi pusat perhatian pasar

Mata uang AS tetap tinggi versus mata uang utama lainnya pada Jumat pagi. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang termasuk euro dan yen, diperdagangkan sedikit berubah pada 105,11 setelah melonjak 0,91 persen semalam dan menyentuh 105,27 untuk pertama kalinya sejak 8 Desember.

Indeks dolar naik 1,57 persen minggu ini, menempatkannya di jalur untuk menghentikan penurunan tiga minggu berturut-turut. Indeks sedang mempersiapkan kinerja terbaik sejak akhir September.

Greenback bertambah 0,27 persen menjadi 133,755 yen, membawanya kembali ke tertinggi satu minggu Kamis (5/1/2023) di 134,045 yen.

Euro naik 0,09 persen menjadi 1,05295 dolar, tetapi tetap dekat dengan level terendah semalam di 1,0515 dolar, level yang terakhir terlihat pada 12 Desember.

Minyak mentah naik, melanjutkan kenaikan dari Kamis (5/1/2023) setelah data AS menunjukkan persediaan bahan bakar yang lebih rendah.

Minyak mentah Brent berjangka terakhir 79 sen atau 1,0 persen lebih tinggi pada 79,48 dolar AS per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 80 sen atau 1,1 persen, menjadi diperdagangkan di 74,47dolar AS per barel.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023