Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyiapkan lahan seluas 13 hektare untuk pengembangan Program Kampung Nelayan Maju (Kalaju) di Kecamatan Mentok.

"Program ini merupakan kerja sama antara pemerintah daerah dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, kita berharap nantinya kawasan pesisir yang menjadi fokus program ini bisa menjadi tempat tinggal yang nyaman, sehat dan produktif," kata Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming di Mentok, Jumat.

Dalam rencana yang akan direalisasikan di Kelurahan Tanjung tersebut akan ada banyak program dan kegiatan yang bisa dilaksanakan, terutama dalam penyediaan rumah tinggal layak huni, sanitasi, penanganan banjir hingga pemberdayaan masyarakat agar semakin maju, sejahtera dan bermartabat.

"Kita akan menyiapkan lahan sekitar 13 hektare sebagai tempat tinggal yang lebih nyaman, sehat dan bersahabat untuk mengatasi padatnya rumah penduduk, dengan begitu kita bisa uraikan sekaligus untuk mengatasi banjir yang setiap tahun terjadi di kawasan itu," katanya.

Selain itu, tempat pengamanan perahu untuk para nelayan di pesisir pantai, fasilitas khusus para istri nelayan untuk berjualan produk UMKM, hingga memberikan kesempatan kepada para anak nelayan agar dapat bekerja di sektor pariwisata dan perikanan.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bangka Barat Yopie Mardiana mengatakan pihaknya telah menyiapkan berbagai dokumen yang dibutuhkan untuk rencana kerja sama tersebut.

Baca juga: KKP: Program Kampung Nelayan Maju bakal tarik lebih banyak investor

Baca juga: Jokowi bangun "prototype" Kampung Nelayan di Bengkulu


Program Kampung Nelayan Maju merupakan salah satu program kolaborasi beberapa kementerian, Kementerian Kelautan dan Perikanan menjadi ujung tombak dalam program yang diharapkan mampu menciptakan kawasan permukiman nelayan yang sehat, nyaman dan produktif tersebut.

Menurut dia, biasanya kampung nelayan mengalami perkembangan jumlah penduduk yang lebih cepat sehingga kawasan permukiman menjadi semakin padat.

Melalui program tersebut, pemerintah ingin melakukan persiapan secara dini agar perumahan dan lingkungan permukiman warga nelayan tetap terjaga kelestarian, kesehatan dan yang tidak kalah pentingnya adalah keterlibatan warga untuk mewujudkan hal itu, katanya.

Kesadaran dan keterlibatan warga menjadi kunci keberhasilan program tersebut, antara lain dengan aktif menjaga kelestarian lingkungan sekitar, pengelolaan sampah, penyediaan drainase, pengelolaan limbah dan ketersediaan air bersih.

"Gambaran kampung nelayan secara umum seperti itu, namun dengan program yang dijalankan diharapkan kampung nelayan bisa berubah, sehingga dapat memberikan pengaruh baik bagi keberlangsungan hidup dan peningkatan kesejahteraan para nelayan dan keluarganya," katanya.

Selain memberikan bantuan padat karya untuk pembangunan sarana dan prasarana di kampung nelayan, program tersebut juga dilengkapi dengan bantuan peralatan pendukung produksi dan berbagai pelatihan keterampilan agar warga semakin produktif, kreatif, maju dan mandiri.

Di Kampung Tanjung sebagai rencana lokasi pembangunan program kampung nelayan maju, nantinya juga akan dilengkapi beberapa fasilitas pendukung agar warga yang ada di sekitar bisa ikut meningkat perekonomian.

"Salah satu yang kami usulkan adalah adanya pembangunan pangkalan pendaratan ikan," katanya.

Dengan adanya pangkalan pendaratan ikan diyakini akan memberikan dampak positif pada perekonomian warga karena akan ada banyak aktivitas di tempat itu.

Warga sekitar bisa memanfaatkan peluang usaha di pangkalan pendaratan ikan sehingga perekonomian bergerak, mulai dari bidang jasa, perdagangan, hingga pemanfaatan dan pengelolaan limbah.

Baca juga: Jokowi janjikan penataan semua kampung nelayan di Indonesia

Baca juga: Peningkatan kapasitas kelembagaan nelayan dukung pengembangan kampung nelayan maju


Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023