Jambi (ANTARA) - Menko PMK RI Muhadjir Effendy meminta Pemerintah Daerah Jambi untuk memberikan perhatian lebih kepada kabupaten yang angka kemiskinannya masih di atas angka kemiskinan nasional.

"Yang perlu mendapatkan perhatian lebih adalah kabupaten di Jambi yang angka kemiskinannya masih di atas nasional yaitu Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat dan Batanghari," kata Menko PMK di Jambi, Jumat.

Dia mengatakan saat ini angka kemiskinan di Provinsi Jambi menunjukkan tren yang positif. Dimana angka kemiskinan Jambi pada Maret 2022 menurun dibandingkan periode Maret 2021.

"Per Maret 2022, jumlah penduduk miskin di Jambi 279 ribuan menurun dibandingkan Maret tahun sebelumnya yakni 293 ribuan," katanya.

Baca juga: Masyarakat miskin di Kota Jambi naik 0,15 persen

Baca juga: BPS: Penduduk miskin di Jambi berkurang 7,2 ribu orang


Sementara itu jika dipresentasikan angka kemiskinan Jambi mencapai 7,62 persen, di bawah angka nasional yakni 9,54 persen.

Dia menegaskan saat ini di tiap desa sudah memiliki data penduduk miskin by name by address. Untuk itu, dia meminta Pemda untuk menangani hal tersebut.

"Sudah dibagi data kemiskinan ekstrem, by name by address siapa orangnya dimana tinggalnya, tangani dengan sungguh-sungguh," katanya.

Sementara itu, untuk Kabupaten yang harus mendapatkan perhatian itu, dia meminta kepada Bupati agar segera melakukan percepatan pengentasan kemiskinan.

"Sebagai tambahan informasi untuk tahun 2023-2024 seluruh kabupaten kota di Jambi masuk dalam prioritas percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem," katanya.

Dia menjelaskan target Presiden pada 2024 di Indonesia tidak ada lagi orang miskin. Untuk itu, penanganan kemiskinan ekstrem harus berkelanjutan.

Sementara itu, Gubernur Jambi Al Haris menjelaskan penduduk miskin di Provinsi Jambi juga mengalami penurunan, dimana pada bulan Maret tahun 2022 persentase penduduk miskin mencapai sebesar 7,62 persen atau sebanyak 279,37 ribu orang.

Turun sebesar 0,47persen dibandingkan pada bulan Maret tahun 2021 sebesar 8,09 persen atau sebanyak 293,86 ribu orang. Kemudian, dalam mengatasi kondisi kemiskinan ekstrem Provinsi Jambi, juga menunjukkan tren menurun yaitu pada tahun 2022 dengan capaian sebesar 1,16 persen atau 42.411 orang, turun sebesar 0,14 persen dari tahun 2021 sebesar 1,30 persen dengan jumlah 47.229 orang.

Selanjutnya, terhadap angka pengangguran terbuka Provinsi Jambi juga menunjukkan adanya penurunan sebesar 0,5 persen, dari capaian tahun 2021 sebesar 5,09 persen turun menjadi 4,59 persen pada tahun 2021.*

Baca juga: Wapres: Musuh Indonesia kebodohan dan kemiskinan

Pewarta: Tuyani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023