dampak dari adanya gempa bumi tersebut mengakibatkan wilayah seperti Jayapura Utara dan Jayapura Selatan terganggu di mana debit air yang masuk menjadi kecil tidak seperti biasanya.
Jayapura (ANTARA) -
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura menyebutkan tiga titik pipa transmisi utama jalur Kojabu mengalami pergeseran yang mana disebabkan akibat gempa bumi di kota dan kabupaten setempat.
 
Direktur PDAM Jayapura Entis Sutisna di Jayapura, Minggu mengatakan untuk tiga titik tersebut yakni di Jayapura Selatan jalan Kelapa Dua Entrop dan Polsek setempat.
 
"Dengan adanya kejadian gempa bumi yang terjadi selama sepekan mengakibatkan jaringan pipa transmisi utama diamater 400 mili meter (mm) mengalami pergeseran sehingga tekanan air menjadi kecil," katanya.
 
Menurut Entis, dampak dari adanya gempa bumi tersebut mengakibatkan wilayah seperti Jayapura Utara dan Jayapura Selatan terganggu di mana debit air yang masuk menjadi kecil tidak seperti biasanya.
 
"Untuk itu kami minta maaf, selama masa perbaikian pipa tersebut maka sementara air dimatikan, agar memperlancar pengerjaan" ujarnya.
 
Dia menjelaskan pihaknya memperkirakan pengerjaan dilakukan selama tiga hari untuk itu pihaknya berharap agar bisa secepatnya diperbaiki.
 
"Gangguan tersebut semata-mata karena faktor alam, sehingga pengerjaan menggunakan excavator untuk itu membutuhkan waktu lama, agar air bisa kembali normal," katanya lagi.
 
Dia menambahkan berdasarkan hasil pemantauan tim teknik di lapangan, menunjukkan bahwa ada pelayanan yang tetap berjalan normal, di mana jalur Kojabu yang mensuplai untuk wilayah Abepura, Jayapura Utara, dan Jayapura Selatan masih bisa dimanfaatkan.
 
"Namun tekanan air yang masuk ke rumah-rumah pelanggan kecil tidak seperti biasanya," ujarnya lagi.
Baca juga: Gempa menyebabkan kerusakan bangunan di Kota Jayapura
Baca juga: BMKG Jayapura catat 483 kali gempa susulan
Baca juga: BMKG Jayapura prediksi gempa susulan masih akan terjadi

 

Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023