Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Kepulauan Riau (Disnaker Kepri) Mangara Simarmata mengatakan tahun ini industri galangan kapal di Kota Batam membutuhkan puluhan ribu tenaga kerja menyusul banyaknya pesanan pembuatan kapal pada tahun 2023.

Mangara menyebut dari hasil diskusi dengan sejumlah pengusaha galangan kapal, misalnya Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Kota Batam, tahun ini mereka dapat pesanan pembuatan 400 buah kapal, khususnya tongkang.

"Ini menandakan sektor bisnis galangan kapal di Batam kembali menggeliat. Dampaknya diharapkan dapat mendorong tingginya penyerapan tenaga kerja lokal," kata Mangara di Tanjungpinang, Selasa.

Baca juga: TNI AL gandeng galangan kapal di Batam bangun kapal perang

Menurutnya, pembuatan 400 kapal tongkang tersebut membutuhkan tenaga kerja yang didominasi welder atau tukang las sekitar 16 ribu orang.

Selebihnya, bagian fitter atau profesi pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan, pembuatan dan pemasangan konstruksi baja serta peralatan mesin mengikuti petunjuk yang diberikan engineering melalui gambar desain.

Kemudian, scaffolder atau pekerja dengan keahlian membuat bangunan konstruksi sementara untuk menyangga manusia dan bahan material dalam konstruksi atau perbaikan gedung dan bangunan-bangunan besar lainnya.

"Total kebutuhan pekerja sekitar 40 ribu orang. Itu baru satu perusahaan, belum yang lainnya, seperti PT Smoe dan McDermott yang juga mendapatkan  banyak pekerjaan baru di tahun ini," kata Mangara.

Mangara mengaku pihaknya akan berupaya maksimal memfasilitasi calon tenaga kerja dengan keahlian mumpuni untuk memenuhi permintaan industri galangan kapal di Kota Batam tahun 2023.

Ia mengakui jika kondisi saat ini masih terjadi ketimpangan antara keterampilan yang dimiliki pekerja dengan kebutuhan dunia industri tidak cocok.

"Contohnya, pekerja tukang las yang kita rekomendasikan ke industri galangan kapal, tapi ternyata belum memenuhi standar yang dibutuhkan perusahaan," ujar Mangara.

Baca juga: Kemnaker dan Disnaker Kepri buka job fair diikuti 50 perusahaan

Baca juga: Berbentuk pelatihan pencaker, kartu prakerja bukan uang tunai


Hal ini, menurutnya, menjadi pekerjaan besar yang harus diatasi Disnaker Kepri dengan memperbanyak kegiatan pelatihan kerja terhadap calon pencari kerja melalui Balai Latihan Kerja (BLK) maupun Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang tersebar di kabupaten/kota setempat.

Ia juga mengupayakan lebih banyak program magang tenaga kerja di perusahaan-perusahaan industri. Karena, berkaca dari tahun 2022, 80 persen dari 200 tenaga kerja magang berhasil terserap di perusahaan tempat mereka magang.

Tahun ini, pihaknya juga akan mendatangkan mentor atau guru dari perusahaan industri untuk melatih langsung calon tenaga kerja di BLK atau LPK, sehingga kurikulum yang diterapkan sesuai dengan standar yang dibutuhkan perusahaan terhadap pencari kerja.

"Kalau ini terwujud, kita optimistis penyerapan tenaga kerja di Kepri tahun 2023 akan makin maksimal," kata Mangara.

Pewarta: Ogen
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023