Bank sentral harus siap melakukan kebijakan moneter untuk mempertahankan momentum pemulihan jika keseimbangan risiko condong ke arah perlambatan global yang tajam
Jakarta (ANTARA) - Kantor Riset Ekonomi Makro ASEAN+3 (AMRO) menilai sejumlah langkah kebijakan Indonesia untuk menahan tekanan inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar tetap penting, sejalan dengan masih tingginya risiko inflasi dan aliran modal.

"Pada saat yang sama, bank sentral harus siap melakukan kebijakan moneter untuk mempertahankan momentum pemulihan jika keseimbangan risiko condong ke arah perlambatan global yang tajam," kata Kepala Ekonom AMRO Sumio Ishikawa dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

AMRO mendukung penyesuaian yang berkelanjutan dari bauran kebijakan otoritas di Indonesia sebagai respons terhadap perubahan perkembangan domestik dan eksternal, seperti resesi ekonomi global, inflasi yang tinggi, dan kenaikan suku bunga kebijakan oleh bank sentral negara maju.

Baca juga: Didorong domestik, AMRO proyeksi ekonomi RI tumbuh kokoh 5 persen

Ia berpendapat dukungan kebijakan Indonesia yang ditargetkan dapat disempurnakan. Selain program penjaminan kredit dan subsidi bunga untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang sudah ada, pembukuan yang lebih baik harus meningkatkan akses UMKM terhadap pembiayaan bank.

Inklusi keuangan dapat diperkuat melalui perusahaan teknologi finansial (fintech) seiring dengan upaya meningkatkan literasi keuangan dan digital. Karena program restrukturisasi pinjaman telah diperpanjang hingga Maret 2024 untuk UMKM dan sektor tertentu, bank harus didorong untuk melanjutkan program secara hati-hati hanya untuk peminjam yang layak.

Sementara, ruang fiskal dapat dibangun kembali lebih lanjut dengan menerapkan langkah-langkah berbasis pendapatan. Secara khusus, pemerintah harus terus melaksanakan paket reformasi pajak 2021.

Di sisi lain, sambung Ishikawa, kelebihan pembiayaan telah ditingkatkan baru-baru ini untuk memberikan penyangga fiskal di tengah ketidakpastian yang sedang berlangsung, biaya untuk melakukannya dapat diminimalkan dengan meningkatkan manajemen kas dan utang.

Pada saat yang sama, upaya untuk meningkatkan efisiensi belanja dan alokasi anggaran yang efektif untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan perlu terus dilakukan.

AMRO mendorong otoritas untuk meningkatkan reformasi struktural serta menyambut baik rencana otoritas untuk meluncurkan pasar perdagangan karbon di antara pembangkit listrik tenaga batu bara tahun depan.

"Omnibus Law Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan yang baru disahkan diharapkan dapat mereformasi sistem pensiun nasional dan memperdalam pasar keuangan domestik," tuturnya.

Selain itu, kata dia, sistem pensiun yang kuat juga dapat mendukung pembiayaan kebutuhan pembangunan infrastruktur Indonesia, selain inisiatif kebijakan untuk menghimpun dana dari sektor swasta.

Baca juga: AMRO naikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi RI jadi 5,2 persen pada 2022
Baca juga: AMRO turunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi ASEAN+3 jadi 3,7 persen

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023