Palembang (ANTARA) - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) menyiapkan stok pupuk untuk mendukung program ketahanan pangan nasional dan sekaligus mewujudkan visi menjadi perusahaan agroindustri unggul di Asia.

Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia senantiasa mendukung pemerintah dalam program ketahanan pangan nasional, dan pada tahun 2023 ini memastikan stok pupuk tersedia sesuai ketentuan, kata VP Humas PT Pusri Soerjo Hartono di Palembang, Jumat.

Total alokasi pupuk subsidi tahun 2023 yang ditetapkan oleh pemerintah sebanyak 9.013.706 ton yang terdiri atas pupuk urea 5.570.330 ton, NPK 3.232.373 ton, NPK formula khusus (kakao) 211.003 ton.

Sementara dari sisi stok pupuk bersubsidi secara nasional tercatat mencapai 811.998 ton per 3 Januari 2023 atau setara 264 persen, dan cukup untuk memenuhi kebutuhan pupuk selama tiga minggu ke depan atau sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Baca juga: Pupuk Sriwidjaja gelar Gebyar Pusri Expo 2022 libatkan puluhan UMKM

Dengan rincian stok pupuk bersubsidi yang tersedia di lini III ini terdiri dari Urea 495.647 ton dan NPK 316.351 ton.

Wilayah kerja yang menjadi tanggung jawab Pusri untuk urea bersubsidi yaitu Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Tengah, DIY, Bali, NTB dan Jatim-2. Seluruh wilayah tersebut dapat dipastikan ketersediaan stok pupuk di atas 100 persen dari ketentuan stok.

Soerjo mengatakan berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 734 tahun 2022 yang ditetapkan 6 Juli 2022 tentang Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian tahun anggaran 2023, harga pupuk subsidi normal tidak ada kenaikkan yaitu Rp2.250 per kilogram untuk urea dan Rp2.300 per kilogram untuk NPK.

Lebih lanjut memasuki musim tanam ini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan ke PT Pusri Palembang.

Baca juga: Pusri jamin stok pupuk tersedia selama musim tanam Oktober-Maret

Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan stok dan penyaluran pupuk bersubsidi di Provinsi Jawa Timur yang menjadi tanggung jawab Pusri sejak 2021. Di antaranya Kabupaten Malang, Lumajang, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo, Kota Malang, Kota Surabaya, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan dan Kota Batu.

Awal Tahun 2023 ini, per 5 Januari 2023 penyaluran pupuk urea bersubsidi di Jawa Timur sebesar 116.000 ton.

“Terima kasih banyak kepada Pusri atas upaya pendistribusian pupuk bersubsidi yang sangat dibutuhkan petani terutama pada musim tanam ini,” kata Khofifah pada kunjungannya ke Pusri, Sabtu (7/1) yang diterima langsung oleh Komisaris Independen Pusri Amiruddin Nahrawi, Direktur Utama Pusri Tri Wahyudi Saleh, Direktur Operasi & Produksi Fillius Yuliandi dan Direktur Keuangan & Umum Saifullah Lasindrang.

Terkait penyaluran, katanya, bahwa pupuk akan disalurkan kepada petani yang terdaftar dalam e-RDKK dan setelah terbitnya SK dari pemerintah setempat. Tanpa adanya SK tersebut, gudang-gudang pupuk tidak dapat mendistribusikan barang ke distributor dan kios.

“Tidak semua petani berhak mendapatkan pupuk subsidi, karena ada syarat bagi petani untuk mendapatkan pupuk subsidi,” kata dia.

Aturan mengenai siapa saja yang berhak mendapatkan pupuk tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022 tanggal 6 Juli 2022. Dalam dokumen itu dinyatakan, untuk mendapatkan pupuk bersubsidi petani harus tergabung dalam kelompok tani dan terdaftar dalam Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian (Simluhtan).

Selain itu Pusri menyediakan pupuk nonsubsidi lainnya seperti NPK Kopi, NPK Singkong dan produk inovasi lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan petani.

“Jadi apapun tanamannya pusri pupuknya,”kata Soerjo.
 

Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023