Arahan khusus dari bapak Presiden untuk menghadirkan Bupati Sumedang terutama tentang best practice mengenai stunting dan satu lagi juga arahan bapak Presiden untuk diberikan waktu yaitu Prof Yohanes Surya, Ahli Fisika dan Matematika Pendidikan...
Kabupaten Bogor (ANTARA) - Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah se-Indonesia yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI membahas pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi.

"Tema Rakornas ini pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi, akan terbagi dalam empat panel setelah arahan bapak (Presiden Jokowi) jadi sampai sore jam 17.00 WIB," kata Mendagri Tito Karnavian saat membuka Rakornas di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Ia menjelaskan, panel pertama yaitu pembahasan seputar masalah di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yakni pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Para pembicara yaitu Menko Perekonomian, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Gubernur Bank Indonesia, Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, dan Kepala Badan Pangan Nasional.

Baca juga: Kemendagri ungkap alasan pilih Bogor tuan rumah Rakornas Kepala Daerah

Panel kedua, yaitu mengenai penguatan investasi dan perizinan berusaha dengan pembicara utama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi yang hadir secara daring dari Swiss. Kemudian, Menteri Investasi juga hadir secara daring. Pembicara lain adalah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Perhubungan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Menteri Agraria.

Kemudian, panel ketiga membahas penanganan COVID-19, stunting, kemiskinan dan jaring pengaman sosial dengan pembicara utama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Sosial, serta Menteri Ketenagakerjaan.

"Arahan khusus dari bapak Presiden untuk menghadirkan Bupati Sumedang terutama tentang best practice mengenai stunting dan satu lagi juga arahan bapak Presiden untuk diberikan waktu yaitu Prof Yohanes Surya, Ahli Fisika dan Matematika Pendidikan tentang best practice bidang pendidikan yaitu bahagia belajar siswa cepat pintar yang sifatnya sangat aplikatif," papar Tito.

Selanjutnya, panel keempat diisi dengan pembahasan stabilitas politik, hukum, keamanan, dan pengawasan dengan pembicara utama Menteri Politik Hukum dan HAM. Kemudian, Badan Intelijen Negara (BIN), Kapolri, Jaksa Agung, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Panglima TNI.

"Keempat panel diharapkan dapat memberikan masukan dan arahan tentang langkah-langkah aplikatif yang harus dikerjakan oleh daerah," harap Tito.

Baca juga: Polisi siapkan rekayasa lalin di Sentul saat Rakornas Kepala Daerah

Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi secara nasional terus menunjukkan angka positif yang berdasarkan laporan BPS pada kuartal ketiga  2022 mencapai 5,72 persen.

Tingkat inflasi juga terkendali dengan baik sesuai BPS September 2022 sebesar 5,95 persen, pada Oktober menjadi 5,71 persen dan November turun jadi 5,42 persen dan Desember naik sedikit jadi 5,51 persen karena ada pola demand atau musiman terkait perayaan Natal dan tahun baru," paparnya.

Jumlah peserta Rakornas kali ini, kata Tito, diperkirakan sekitar 4.545 orang, dari pusat 239 orang, 45 pimpinan kementerian lembaga, 34 sekjen dan sekretaris utama, 25 eselon satu, 27 pejabat eselon satu Kemendagri dan BNPP, 97 pejabat eselon dua Kemendagri, pimpinan satgas tingkat eselon tiga, dan delapan kepala pos lintas batas negara nasional.

Sisanya, 3.287 orang dari pemerintah daerah, yakni 38 gubernur dan pj gubernur, satu Wali Nangro Aceh Darusalam, Ketua MRP, ketua MRPB sekaligus Forkompimda di daerah masing-masing, 34 DPRD provinsi, 514 bupati wali kota dan penjabat bupati/wali kota, 508 DPRD kabupaten dan kota, 128 pimpinan TNI, 34 Kapolda, 33 Kajati, 34 Kabinda, 29 kepala perwakilan bank di provinsi, 514 unsur pimpinan setingkat Kapolres dan Kapolrestabes, 344 Dandim, 438 Kepala Kejaksaan Negeri, 58 Danlanal, 34 kepala BPKP daerah, dan 514 BPS seluruh provinsi kota kabupaten.

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023