Banjarbaru (ANTARA) - Tim Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dipimpin Prof Muthia Elma selaku pendiri Materials and Membranes Research Group (M2ReG) melakukan riset danau bekas tambang batu bara di Kalimantan Selatan untuk kegiatan ekonomi berkelanjutan.

"Kami mendorong danau pascatambang diolah sebagai pariwisata, budidaya perikanan dan air baku," kata Prof Muthia di Banjarbaru, Selasa.

Untuk proyek awal, danau pascatambang yang diolah milik perusahaan tambang terbesar di Kalsel yaitu PT Adaro Indonesia berlokasi di Paringin, Kabupaten Balangan seluas 150 hektare.

Baca juga: ULM gelontorkan Rp18 miliar hasilkan 369 penelitian lahan basah

Muthia menyebut penataan danau yang sedang direklamasi tersebut dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu pengambilan data dari beberapa tahun sampai ke pemodelan dari beberapa aspek mulai kualitas air, kandungan baku mutu air, tumbuhan sampai kepada spesies ikan yang hidup di danau.

Menurut dia, akibat aktifitas pertambangan pada beberapa puluh tahun yang lalu air telah tercemar logam berat sehingga perlu adanya pengolahan dan perawatan yang harus dilakukan agar bisa digunakan sebagai air baku serta untuk perikanan.

Baca juga: 11 dosen ULM masuk top 100 peneliti Indonesia

Begitu juga dengan kualitas air dan lingkungan di sekitar bakal diteliti lebih lanjut bersamaan rencana disertasi terkait investigasi dan pemodelan danau pascatambang batu bara berkelanjutan oleh salah satu mahasiswa Pascasarjana Program Doktor (S3) Ilmu Lingkungan ULM Didik Triwibowo di bawah bimbingan Prof Muthia Elma.

Adapun ikan khas di Kalimantan yaitu haruan atau gabus dan ikan bila akan dijadikan contoh budidaya perikanannya.

"Tentunya akan ada uji kandungan logam berat pada kedua ikan tersebut agar tidak terjadi kekhawatiran adanya kandungan logam di dalam tubuh ikan yang nantinya dikonsumsi," kata Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Kimia Fakultas Teknik ULM itu.

Baca juga: Mahasiswa ULM jadi peneliti terbaik ciptakan mulsa pati ubi nagara

Muthia menambahkan, danau pascatambang juga berpotensi sebagai jasa pengaturan di antaranya penyediaan habitat flora dan fauna, jasa nilai budaya untuk ekowisata, dan jasa pendukung berperan mendukung fungsi hidrologi sebagai waduk.

Pewarta: Firman
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023