Saya ingin mengajak sebanyak mungkin anak muda untuk berteman dengan orang yang berbeda. Hal itu akan membuat kita menjadi lebih kaya. Sebab kaya bukan hanya soal uang, tetapi pengalaman itulah yang paling pentin
Jakarta (ANTARA) - Tahun Baru Imlek 2574 akan dirayakan pada Minggu, 22 Januari. Peringatan tahun Kelinci Air ini merupakan salah satu hari besar bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.

Beberapa selebritas Tanah Air keturunan Tionghoa juga turut bersukacita menyambut perayaan ini bersama keluarga. Salah satunya adalah model, aktris, presenter dan produser film Olga Lydia. Perempuan kelahiran 4 Desember 1976 ini kerap menghabiskan momentum Hari Raya Imlek bersama keluarga besarnya.

Baca juga: Tujuh artis tanah air yang merayakan Imlek

"Seperti biasa, malam Imlek saya habiskan bersama keluarga suami dan hari Imlek bersama keluarga saya. Keluarga suami sangat menarik karena mereka memiliki Ama (nenek) yang usianya sudah 106 tahun. Beliau ini seperti tonggak dalam keluarga besar yang menyatukan semua. Sehingga malam Imlek di rumah keluarga suami saya ramai sekali. Itu yang baris antre angpau bisa berpuluh-puluh anak kecil dan dewasa," kata Olga kepada ANTARA pada Senin (16/1).

Perayaan Imlek juga menjadi momentum tepat untuk memaknai keberagaman di Indonesia. Olga menjelaskan bahwa pemahaman akan keberagaman di masyarakat mulai tumbuh ketika dirinya menginjak usia sekolah dasar. Sebagai sosok yang terlahir dari keluarga Tionghoa, lulusan Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan Bandung ini mengaku sempat merasakan stigma dari teman-teman semasa kecilnya.

"Saat SD, saya sudah mengalami ucapan-ucapan bernada rasisme. Di situ saya merasa bingung dan cenderung denial, kok saya dianggap etnis yang kadang diceletukin tidak enak? Tapi beberapa tahun kemudian saya sampai pada satu kesadaran, saya menjadi etnis Tionghoa karena kehendak Tuhan. Anggap saja ini pekerjaan rumah dan tantangan yang diberikan Tuhan. Kalau kita memang percaya Tuhan, ya kita harus terima diri kita dan orang lain," tambahnya.

Baca juga: Para artis rayakan Imlek tahun ini, makan-makan hingga pulang kampung

Meski demikian, pemeran Mila di film "Ave Maryam" ini tumbuh sebagai seorang anak yang tidak pernah menilai perbedaan orang lain. Olga mencermati selama ini banyak hal baik dalam kehidupan antarumat beragama dan antaretnis di Indonesia. Menurutnya, hal tersebut tidak bisa dilihat sebagai sesuatu yang jatuh dari langit semata.

"Tidak ada dalam benak saya untuk merasa berbeda. Pada saat seseorang merasa berbeda, maka belum tentu hal tersebut berdampak positif. Indonesia ini plural, kebaikan harus diusahakan dan dipelihara. Kalau kita cinta Indonesia, kita harus menjaga dengan apapun yang kita bisa," jelasnya.

Mencermati kondisi saat ini, istri dari Raphael Aris Utama ini juga berharap semakin banyak orang yang mau menciptakan ruang-ruang interaksi yang bersifat nyata. Ia juga mengajak generasi muda saat ini selalu tergerak untuk membuka wawasan dan cara pandang untuk saling mengenal.

"Kita sekarang hidup dalam gelembung-gelembung masing-masing, menghabiskan banyak waktu di sosial media. Ini menyebabkan kehidupan sosial, pertemanan, atau pertemuan kita banyak diatur oleh algoritma komputer. Kita digiring untuk bertemu orang-orang sejenis. Saya ingin mengajak sebanyak mungkin anak muda untuk berteman dengan orang yang berbeda. Hal itu akan membuat kita menjadi lebih kaya. Sebab kaya bukan hanya soal uang, tetapi pengalaman itulah yang paling penting," tutupnya.


Baca juga: Olga Lydia rindu ibadah Natal di gereja

Baca juga: Hari Natal, Olga Lydia kulineran bersama keluarga

Baca juga: Cara Olga Lydia rawat kulit sejak kecil

Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023