Kiev (ANTARA) - Penasihat presiden Ukraina Oleksiy Arestovych pada Selasa menyatakan mundur setelah memicu amarah publik karena mengesankan bahwa sebuah rudal Rusia yang membunuh sedikitnya 44 orang di Kota Dnipro sudah ditembak jatuh oleh Ukraina.

Presiden Volodymyr Zelenskiy belum memberikan respons secara terbuka terhadap pengajuan pengunduran diri Arestovych.

Para penyelamat, Selasa, masih mencari mayat di reruntuhan apartemen di Dnipro, yang menurut Angkatan Udara Ukraina dihantam sebuah rudal Kh-22 Rusia pada Sabtu (14/1).

Beberapa jam setelah serangan itu, Arestovych, yang secara rutin tampil di YouTube untuk memberikan kabar mengenai perang, pada awalnya mengatakan rudal Rusia tersebut tampaknya jatuh ke gedung setelah ditembak oleh pertahanan udara Ukraina.

Komentar tersebut, yang menyimpang dari laporan Ukraina resmi, menimbulkan amarah publik di Ukraina. Komentar itu juga diperhatikan oleh otoritas Rusia yang tampaknya menyinggung dia saat mereka menyalahkan Kiev atas serangan tersebut.

Juru bicara Kremlin --kantor presiden Rusia-- Dmitry Peskov mengatakan serangan Rusia "tidak mengenai bangunan tempat tinggal". Menurut dia, serangan tersebut kemungkinan merupakan hasil dari aksi pertahanan serangan udara Ukraina.

Peskov mengatakan "beberapa pihak di Ukraina" juga mendapat kesimpulan yang sama. 

Arestovych lalu menarik kembali komentarnya dan menyebut kelelahan sebagai alasan dia mengutarakan pernyataan tersebut. Tetapi, dia juga menjelaskan bahwa dia hanya menyuarakan teori pendahuluan.

Pada Selasa pagi, Arestovych menyebarkan foto sebuah surat yang berisi pengajuan pengunduran dirinya dan mengakui bahwa dia telah membuat "kesalahan mendasar".

"Saya menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada para korban dan kerabat mereka, warga Dnipro, dan semua orang yang sangat tersakiti oleh penjelasan saya yang salah mengenai rudal Rusia yang mengenai bangunan tempat tinggal," katanya.

Ukraina menjelaskan bahwa rudal Kh-22 itu tidak akurat dan negara tersebut tidak memiliki perlengkapan untuk menembaknya.

Dnipro, kota yang ditinggali hampir satu juta orang, berperan sebagai pusat pasokan bagi pasukan Ukraina di daerah Donbas timur. Kota tersebut mengalami pengeboman berulang kali oleh rudal Rusia.


Sumber: Reuters

Baca juga: Sekjen PBB kutuk serangan Rusia di komplek apartemen di Ukraina

Baca juga: Korban tewas akibat serangan Rusia di Dnipro bertambah jadi 20 orang


 

International Corner - Dino Patti Djalal sebut mengakhiri perang Rusia-Ukraina jadi solusi megakrisis global (1)

Penerjemah: Fadhli Ruhman
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023