Sumber gas baru dan LNG akan dialokasikan untuk meningkatkan utilisasi gas bumi domestik
Jakarta (ANTARA) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendukung keberlanjutan layanan gas bumi PT PGN Tbk, sebagai Subholding Gas Pertamina, untuk kepentingan domestik.

"Interkoneksi antara kegiatan pemanfaatan gas bumi yang masif, pembangunan infrastruktur, dan peningkatan produksi menjadi kunci dalam kesuksesan utilisasi gas bumi nasional," ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Pada 2022, PGN mengelola pasokan gas bumi sebesar 1.027 billion british thermal unit per day (BBTUD) untuk mencukupi kebutuhan pelanggan di berbagai sektor.

Baca juga: SKK Migas targetkan pengeboran eksplorasi 57 sumur pada 2023

Direktur Utama PGN M Haryo Yunianto mengatakan dengan kebutuhan gas bumi yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan permintaan dan proyeksi gas bumi sebagai energi transisi, serta dalam rangka mendukung kesinambungan pasokan, PGN intensif melaksanakan komunikasi dengan pemangku kepentingan khususnya regulator termasuk SKK Migas.

Demikian pula, untuk menjaga keamanan pasokan, lanjutnya, PGN juga terus berkoordinasi dengan SKK Migas dan KKKS perihal potensi pasokan baru untuk mendukung kesinambungan PGN.

Menurut dia, diperlukan dukungan SKK Migas untuk dapat memberikan kepastian volume dan harga untuk potensi-potensi sumber gas yang baru.

"Sumber gas baru dan LNG akan dialokasikan untuk meningkatkan utilisasi gas bumi domestik. Di sisi lain, PGN Group bersinergi SKK Migas untuk pengembangan lapangan migas yang sesuai dengan karakteristik kebutuhan konsumen gas bumi. Serta, memungkinkan pengembangan derivatif gas bumi, seiring dengan kebutuhan yang meningkat," jelasnya.

Sementara, menindaklanjuti pengembangan infrastruktur gas bumi yang masif, Haryo mengatakan inisiatif infrastruktur yang sedang disiapkan di antaranya pipa transmisi Kalimantan, pipa transmisi Bangkanai, pipa distribusi IKN, dan infrastruktur nonpipa.

Selain itu, pengelolaan gas PEPC dan stranded gas yang dapat disalurkan untuk pemenuhan demand retail.

Menurut dia, sumber pasokan baru sekaligus memperluas pemanfaatan ruas pipa transmisi Gresik Semarang (Gresem). Sebagai contoh, pemanfaatan unassociated gas di Lapangan Banyu Urip yang diintegrasikan dengan pipa Gresem untuk memenuhi demand di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Selain industri kelistrikan dan pupuk, PGN melakukan optimalisasi SPBG untuk transportasi umum darat dan laut khususnya motor dan kapal nelayan. Langkah ini dapat menjadi salah satu kunci peningkatan pemanfaatan gas secara masif dalam mendukung penurunan subsidi energi dan menyediakan layanan energi terjangkau bagi masyarakat," ujarnya.

Ia juga menambahkan dalam upaya menjaga keberlangsungan layanan gas bumi, PGN sebagai Subholding Gas Pertamina terus berupaya mencari sumber pasokan baru baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, lewat penjajagan dan komunikasi aktif.

Namun, sebagai pengelola infrastruktur gas terbesar di Indonesia, PGN mengharapkan adanya sumber pasokan baru untuk dapat menopang kebutuhan tersebut.

Terdapat beberapa proyeksi potensi sumber pasokan baru, yang dapat diutilisasi di Region I dan II Sumatera Jawa yakni sebesar 96 BBTUD, Region III Jawa Timur 331 BBTUD, dan Region IV Indonesia Timur 3 BBTUD.

"Namun, tentunya potensi tersebut membutuhkan dukungan dari SKK Migas. Penggunaan sumber pasokan yang baru juga akan dibarengi dengan pengembangan infrastruktur yang masif," ujarnya.

Baca juga: Penerimaan negara dari hulu migas di 2022 capai 18,19 miliar dolar AS
Baca juga: SKK Migas apresiasi pemerintah setujui pengembangan Lapangan Merakes

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023