Malang (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berkolaborasi dengan Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia untuk memajukan dunia kesehatan di perguruan tinggi dan negara masing-masing.

Dalam rilis UMM yang diterima di Malang, Sabtu, disebutkan bahwa kolaborasi kedua perguruan tinggi (PT) tersebut diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di kampus UMM, Jumat (20/1).

Rektor UiTM, Prof Rasidi Razali menjelaskan bahwa kolaborasi kedua perguruan tinggi tersebut, membuka peluang kolaborasi penelitian dan bertukar ilmu. Lebih dari itu, juga ada pertukaran mahasiswa, budaya dan kolaborasi lainnya.

“MoU ini tentu dapat meningkatkan kualitas kedua perguruan tinggi di mata internasional. Apalagi, dengan berbagai kesempatan yang ada,” ucapnya.

Baca juga: UMM-LLDIKTI-Korpri deklarasikan Kampus Bersinar dan antikekerasan

Baca juga: UMM raih predikat kampus bintang tiga dunia


Sementara itu, Rektor UMM, Dr Fauzan menilai bahwa kerja sama ini merupakan kunci meraih kesuksesan dalam kontribusi bagi masyarakat.

“Salah satu hal yang diharapkan adalah mampu memberikan riset yang bisa langsung dirasakan masyarakat. Memberikan inovasi baru yang memudahkan, utamanya di aspek kesehatan,” katanya.

Menurutnya, UMM dan UiTM merupakan universitas yang mumpuni. Maka, MoU yang ditandatangani juga diharapkan mampu meningkatkan kapasitas, kapabilitas, dan kualitas akademik kedua perguruan tinggi.

Hal serupa disampaikan Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UMM, Dr Yoyok Bekti Prasetyo.

Ia menjelaskan bahwa sebelumnya telah melakukan sederet kolaborasi artikel.

Kolaborasi ini juga mampu mempererat tali silaturahim antar-kedua negara serumpun, yaitu Indonesia dan Malaysia. Harapannya ada kunjungan langsung Kampus Putih ke UiTM, begitu pun sebaliknya dalam rangka menjalankan MoU ke depannya.

“Bukan sekadar MoU dan simposium saja, tapi juga berupaya memberikan perubahan positif untuk dunia kesehatan,” kata Yoyok.

Di sela penandatanganan MoU tersebut, juga dilaksanakan Simposium Internasional dengan tema Advances in Obstetric and Gynaecology.

Tema tersebut diangkat, karena persalinan kelahiran anak menjadi perhatian penting, apalagi melihat risiko dan rasio keselamatan yang memprihatinkan.

Baca juga: UMM terima hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka Rp8,1 miliar

Baca juga: Lembaga Kebudayaaan UMM segera miliki Museum Pendidikan

 

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023