Lampung Barat (ANTARA) - Kawanan gajah liar yang mendekati permukiman, di Desa Tugu Ratu, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung kembali meresahkan warga.

Pembina Satuan Tugas Konflik Gajah Suoh dan BNS, Sugeng Hari Kinaryo mengatakan, kawanan gajah liar kembali ke permukiman warga.

"Kemarin malam rombongan gajah liar datang lagi,  keberadaan mereka sekitar 200 meter dari permukiman warga," kata Sugeng saat dikonfirmasi di Krui, Kamis.

Pihaknya akan melakukan penggiringan terhadap rombongan gajah liar untuk masuk ke dalam hutan kembali.

"Kami akan melakukan penggiringan kawanan gajah ke dalam hutan oleh satgas," kata dia.

Masih kata dia, pihaknya bersama masyarakat sekitar akan melakukan ronda pada malam hari untuk menjaga keamanan warga.

"Masyarakat dari Pekon (Desa) Suoh dan dari Resort Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Suoh setiap malam akan melakukan ronda dan blokade," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Resort Suoh Sulki juga mengatakan, bahwa kawanan gajah liar tersebut mulai mendekati pemukiman pada Rabu (25/1) sekitar pukul 06:00 WIB.

Menurutnya, kawanan gajah tersebut, sudah terpantau mendekati pemukiman warga, setelah sebelumnya berhasil digiring oleh petugas menuju habitat aslinya di wilayah hutan TNBBS.

"Saat ini kita masih terus melakukan pemantauan terhadap pergerakan kawanan gajah liar tersebut agar kawanan gajah itu tidak kembali mendekati pemukiman kita juga sudah berkoordinasi dengan satgas, aparat pekon dan juga masyarakat setempat untuk melakukan penjagaan," katanya.

Ia menambahkan, saat ini kawanan gajah tersebut sudah berhasil diblokade, dan sudah masuk ke wilayah hutan kawasan, tetapi pihaknya tidak bisa memprediksi, sebab seringkali sudah dilakukan blokade terhadap kawanan gajah tersebut masih kembali mendekati dan merusak lahan warga.
​​​​​​
​​​​​​Baca juga: Menjaga hak satwa di tengah tol Aceh yang membelah hutan
Baca juga: Sembilan desa di Nagan Raya Aceh menjadi sasaran gangguan gajah liar

Pewarta: Riadi Gunawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023