Jakarta (ANTARA) - Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Nur Djannah Syaf mengatakan daerah dengan jumlah dispensasi kawin paling tinggi di Indonesia selama tahun 2022 adalah Kabupaten Malang.

"Yang paling tinggi di seluruh Indonesia adalah Pengadilan Tinggi Agama Surabaya. Di wilayah Surabaya yang paling tinggi adalah di Kabupaten Malang," kata Nur Djannah Syaf dalam seminar nasional bertajuk "Hasil Kajian Pencegahan Perkawinan Anak Untuk Mewujudkan Indonesia Layak Anak 2030", di Jakarta, Kamis.

Nur Djannah Syaf mengatakan, di Malang, faktor pengajuan dispensasi kawin terbanyak karena putus sekolah.

"Di Kabupaten Malang, bukan karena faktor kehamilan yang paling banyak, tetapi karena putus sekolah," katanya.

Selama 2022, pihaknya mencatat ada 15.339 dispensasi kawin di Pengadilan Tinggi Agama Surabaya dengan cinta mendominasi alasan pengajuan dispensasi.

"Alasan hamil 3.393 perkara, alasan ekonomi 977 perkara. Kemudian alasan intim 133 perkara. Alasan cinta ada 10.836 perkara," kata Nur Djannah Syaf.

Jumlah dispensasi kawin tertinggi kedua di Indonesia adalah Jawa Tengah. Selanjutnya berturut-turut Jawa Barat, Makassar, Palembang, Jambi, dan Bengkulu.

Dalam kesempatan itu, Nur Djannah Syaf meluruskan pemberitaan yang viral tentang Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang disebut memiliki angka dispensasi kawin yang tinggi.

"Di Ponorogo itu perkara di tahun 2020 hanya 292, kemudian di tahun 2022 hanya 191, dibandingkan dengan Kabupaten Malang, perkaranya itu ada sekitar 1.400 lebih," katanya.


Baca juga: Mekanisme dispensasi kawin diperketat untuk cegah perkawinan anak
Baca juga: Kemen PPPA: Permintaan dispensasi kawin terbanyak dari Pulau Jawa

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023