Kami berharap pedagang tidak menahan stok barang tapi harus dijual dan tidak menunggu kenaikan harga di pasar
Kota Batu, Jawa Timur (ANTARA) - Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai melakukan pengecekan harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok di Pasar Relokasi di Stadion Gelora Brantas, Kota Batu, Jawa Timur, dalam upaya untuk mengendalikan inflasi.

Aries, di Kota Batu, Jumat mengatakan bahwa berdasarkan hasil rapat koordinasi bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, pemerintah daerah diminta untuk menjaga tingkat inflasi di wilayahnya masing-masing.

"Hasil dari rakor Kemendagri bahwa pemda harus menjaga stabilitas inflasi daerah. Salah satunya dengan melakukan sidak pasar untuk mengetahui harga bahan pokok tetap terjaga," kata Aries.

Aries menjelaskan, dalam sidak yang dilakukan di pasar relokasi tersebut, ia didampingi oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk mengecek harga kebutuhan pokok serta memastikan ketersediaan stok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Menurut dia, berdasarkan hasil pantauan terhadap sejumlah bahan kebutuhan pokok masyarakat, saat ini dalam kondisi yang cukup aman dimana tidak ada kenaikan harga yang signifikan dan pasokan dinilai mencukupi.

Ia menambahkan, sidak ke pasar tersebut dibutuhkan agar bisa mengetahui kondisi terkini terkait daya beli masyarakat dan pergerakan harga bahan kebutuhan pokok. Ia meminta para pedagang juga tidak menahan stok agar tidak terjadi fluktuasi harga.

"Kami berharap pedagang tidak menahan stok barang tapi harus dijual dan tidak menunggu kenaikan harga di pasar," ujarnya.

Berdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur, harga rata-rata komoditas beras di Kota Batu berkisar dari Rp11.700 hingga Rp12.925 per kilogram, sementara untuk gula pasir tercatat Rp13.250 per kilogram.

Untuk minyak goreng Minyakita seharga Rp16.000 per liter, daging sapi Rp117.500 per kilogram, daging ayam Rp31.000 per kilogram, telur ayam Rp27.000 per kilogram, cabai keriting Rp34.500 per kilogram dan cabai rawit Rp46.250 per kilogram

Sementara itu, terkait dengan kondisi Pasar Relokasi Kota Batu saat ini, ia menyatakan bahwa pembangunan Pasar Besar Kota Batu diperkirakan rampung pada Mei 2023. Pemerintah Kota Batu akan menyiapkan regulasi untuk perpindahan para pedagang.

"Sudah disiapkan regulasi untuk perpindahan. Perpindahan akan segera kita lakukan secara bertahap agar para pedagang, konsumen dan semua pihak bisa merasakan kenyamanan pasar yang baru," ujarnya.

Pasar Besar Kota Batu mulai dibangun pada Februari 2022 dan ditargetkan selesai pada pertengahan 2023. Pembangunan Pasar Besar Kota Batu tersebut, dilakukan dengan kontrak selama 509 hari kerja.

Pasar Besar Kota Batu dibangun di atas lahan seluas 39.548 meter persegi dengan total luas bangunan 35.077 meter persegi. Pasar itu dibangun tiga lantai dengan pembagian lantai satu sebagai zona basah, lantai dua zona kering dan lantai tiga merupakan zona makanan dan kuliner.

Jumlah kios yang dibangun di Pasar Besar Kota Batu mencapai 1.733 unit dan lapak los sebanyak 1.033 unit. Pembangunan Pasar Besar Kota Batu tersebut dilaksanakan oleh PT Sasmito dengan anggaran mencapai Rp152,721 miliar.

Pembangunan Pasar Besar Kota Batu tersebut, diharapkan dapat menampung 3.306 pedagang dari pasar lama ditambah dengan pedagang yang sebelumnya berjualan di luar area pasar. Sebelumnya, pada pasar yang lama hanya mampu menampung 2.210 pedagang.

Kemudian, pada pasar yang baru dan mengusung konsep bangunan hijau tersebut diharapkan mampu meningkatkan omzet para pedagang hingga lima persen sesuai dengan target pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca juga: Pemkot Batu tingkatkan daya saing dan perluas pasar produk apel lokal

Baca juga: Pemerintah targetkan pembangunan Pasar Induk Kota Batu tuntas Mei 2023

Baca juga: PHRI harap pencabutan PPKM tingkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Batu

 

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023