Yogyakarta (ANTARA News) - Jumlah warga asal Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Merapi, yang mengungsi ke barak pengungsian di Kecamatan Cangkringan dan Pakem Kabupaten Sleman, Yogyakarta, hingga Minggu pukul 21.30 WIB tercatat makin bertambah. Petugas Posko Utama Satlak PBA Kabupaten Sleman, Mursidi di Kecamatan Pakem, Minggu malam, membenarkan jika arus pengungsi yang menempati di sejumlah barak pengungsian di wilayah kecamatan Cangkringan dan kecamatan Pakem jumlahnya makin bertambah. Barak Pengungsian di wilayah kecamatan Cangkringan, yaitu di Balai Desa Umbulharjo yang semula tercatat sebanyak 518 jiwa bertambah menjadi 664 jiwa, Desa Glagaharjo semula 579 jiwa bertambah menjadi 619 jiwa dan di Balai Desa Kepuharjo semula masih 507 jiwa bertambah menjadi 546 jiwa. Sementara itu, barak pengungsian di Balai Desa Hargobinagun Kecamatan Pakem tercatat dari sebanyak 2.225 jiwa bertambah menjadi 2.351 jiwa. Sedangkan di Desa Wonokerto dan Desa Girikerto Kecamatan Turi dan Desa Purwobinangun kecamatan Pakem sampai kini belum ada penambahan jumlah pengungsi. Di Wonokerto sebanyak 539 jiwa , Girikerto 452 jiwa dan Purwobinangun 273 jiwa. Sekdes Hargobinangun Kecamatan Pakem, Sleman, Kushartadi mengatakan, sejumlah warga memang tidak ikut mengungsi karena harus melakukan pengawasan dan penjagaan rumah-rumah yang ditinggalkan pemiliknya mengungsi terutama di Dusun Kaliurang Timur, Barat dan Kaliurang Selatan Desa Hargobinangun. Pengawasan dan penjagaan ini karena untuk mengatisipasi terjadinya pencurian terhadap harta benda di rumah yang ditinggalkan pemiliknya mengungsi di barak pengungsian, katanya. Menurut dia, warga yang mengungsi itu tidak saja menempati barak pengungsian seperti di Balai Desa Hargobinangun, Pakem, tapi juga ditempatkan rumah-rumah penduduk dan balai desa seperti di Pakembinangun, Jatisari, Purwodadi, Purworejo dan Wonokerto. Selain itu, para pengungsi juga ditempatkan di gedung SD Purworejo I dan II, dan SMP Negeri 2 Pakem. Sedangkan logistik dan obat-obatan sampai saat ini dilaporkan mencukupi dan belum ada masalah termasuk dapur umum. Pada kesempatan itu, Wagub Provinsi DIY Paku Alam IX dan Bupati Sleman Drs.Ibnu Subiyanto, Minggu malam, dalam waktu berbeda meninjau posko utama dan barak pengungsian balai desa Hargobinangun, guna memonitor kesiapan posko dan kondisi para pengungsi. Sementara itu, kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Merapi yang memiliki radius 3,5 -4 KM dinyatakan tertutup bagi siapa saja yang tidak berkepentingan dan jalan masuk ke wilayah itu dijaga ketat.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006