Jakarta (ANTARA) - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar Sarasehan Nasional Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta, Senin.

"Melalui forum sarasehan ini, kami akan minta para pakar dan para tokoh untuk memberikan refleksi, sekaligus rekomendasi-rekomendasi khususnya rekomendasi politik untuk perjuangan PKB dan NU di masa yang akan datang," katanya di Jakarta, Senin.

Saat membuka sarasehan, Muhaimin mengingatkan kembali dua fatwa atau warisan pendiri NU. Pertama dari KH Hasyim Asyari yang mengatakan "Siapa pun yang Berjuang dan Memperjuangkan NU, Maka Otomatis Menjadi Santriku" dan kedua dari KH Syamsuri yang mengatakan "Seluruh Hidupku, Aku Berjuang untuk NU".

Baca juga: Mahfud MD sebut dakwah lentur jadi kunci NU bertahan jelang seabad
Baca juga: PBNU: Pesantren hingga mushalla gelar istigasah jelang 1 abad NU


"Saya titip kepada seluruh masyarakat tidak pernah berhenti berjuang untuk NU," ujarnya.

Dia menegaskan NU menjadi bidan lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dia mengkalim NU sampai saat ini memiliki peran dan manfaat sangat besar untuk masyarakat, bangsa, dan negara.

"NU memiliki kepemimpinan kuat, kokoh, tradisi yang kuat, loyalitas, militansi, cinta, dan kekompakan terhadap pemimpin, terbukti berjalan dengan baik," jelasnya.

Kemudian, kata dia, karena NU merupakan organisasi besar sehingga kekuatan kepemimpinan menjadi faktor penting dalam perjuangan dan perjalanan organisasi.

"Jangan coba-coba jadi pemimpin NU kalau tidak kuat," katanya.

Pewarta: Fauzi
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023