Lima (ANTARA) - Tambang tembaga besar Las Bambas milik China di Peru, biasanya pemasok 2,0 persen logam di seluruh dunia, dapat menghentikan produksi minggu ini karena protes dan blokade yang mulai menggeram produksi logam merah di tengah-tengah pasokan global yang ketat.

Negara Andes, produsen tembaga terbesar kedua di dunia, telah mengalami keresahan sosial yang meningkat sejak awal Desember, dengan tambang utama terkena blokade jalan dan serangan pengunjuk rasa, terutama berdampak pada transportasi tembaga daripada produksi.

Itu sekarang mungkin berubah. MMG Ltd China mengatakan pada Senin (30/1/2023) pagi bahwa tambang Las Bambas, yang terletak di selatan pegunungan Peru, mungkin harus menghentikan operasinya mulai Rabu (1/2/2023) karena protes yang dipicu oleh penggulingan dan penangkapan mantan Presiden Pedro Castillo yang berhaluan kiri.

"Gangguan transportasi yang mempengaruhi lalu lintas masuk dan keluar telah memaksa pelambatan progresif operasi di Las Bambas karena kekurangan pasokan kritis," kata MMG. Sahamnya terpukul oleh berita itu, jatuh 7,5 persen.

"Jika situasi tidak berubah, tambang tidak akan dapat melanjutkan produksi tembaga mulai 1 Februari."

Kerusuhan di Peru adalah yang terburuk dalam beberapa dekade, dengan 48 orang tewas dalam bentrokan dan 10 lainnya dalam kecelakaan terkait blokade jalan.

Para pengunjuk rasa menginginkan pemilihan baru yang cepat untuk menggantikan Presiden Dina Boluarte dan Kongres, tetapi anggota parlemen sejauh ini gagal menetapkan batas waktu baru untuk pemungutan suara. Mereka akan memperdebatkan RUU pada Senin (30/1/2023) untuk memajukan pemungutan suara ke tahun ini.

Pada Minggu (29/1/2023), Boluarte berjanji untuk menawarkan reformasi konstitusi untuk memindahkan pemilihan umum ke Oktober ini, setelah legislator akhir pekan lalu menolak proposal yang akan membuka pintu untuk mengadakan pemilihan tahun ini.

Sebuah sumber yang dekat dengan operasi Las Bambas mengatakan pemblokiran jalan sangat efektif dan biasanya dibangun kembali setelah dibersihkan.

Orang tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim, menambahkan bahwa kunci untuk meredakan situasi adalah agar Kongres memajukan pemilihan, menambahkan bahwa lebih banyak blokade dan protes diharapkan jika itu tidak dilakukan.

Pemain utama lain dalam industri pertambangan, Glencore, menghentikan sementara operasi di tambang tembaga besar Antapaccay di Peru pada 20 Januari setelah pengunjuk rasa menyerang tempat tersebut.

Analisis Reuters tentang penggunaan listrik oleh tambang tembaga utama Peru, yang dapat menjadi indikator aktivitas pertambangan, menunjukkan bahwa protes, meski mengenai transportasi, belum sepenuhnya membebani produksi.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023