Minsk (ANTARA) - Otoritas Belarus pada Jumat mengecam keputusan Polandia dalam menutup perbatasan antara kedua negara yang disebutnya sebagai "malapetaka" karena bisa membuat kedua sisi perbatasan ambrol

Atas alasan keamanan, Polandia sehari sebelumnya mengumumkan akan menutup pintu lintas batas utama menuju Belarus di Bobrowniki, mulai Jumat 10 Februari 2023 pukul 12.00 waktu setempat.

Keputusan ini membuat hubungan kedua negara yang sudah buruk menjadi semakin buruk.

Minsk mengecam keputusan tersebut seraya menegaskan kembali bahwa langkah tersebut tidak rasional dan berbahaya.

"Tindakan pihak berwenang Polandia dapat menyebabkan keruntuhan di kedua sisi perbatasan," kata komite perbatasan Belarus dalam pernyataan tertulisnya lewat media sosial.

Baca juga: Polandia akan tutup penyeberangan perbatasan dengan Belarus

Polandia menjadi tempat perlindungan penting bagi para penentang Presiden Alexander Lukashenko. Polandia juga salah satu pendukung setia Kiev sejak Rusia, sekutu utama Belarus, menginvasi Ukraina pada Februari 2022.

Setelah penutupan diberlakukan, hanya ada dua dari enam titik penyeberangan darat utama di sepanjang perbatasan kedua negara yang membentang sejauh 400 km yang masih akan dibuka, kata pasukan perbatasan Belarus.

“Mengingat pos pemeriksaan Polandia lainnya ditutup, keadaan seperti itu bakal berubah menjadi bencana besar,” kata pasukan perbatasan Belarus, menunjuk antrean panjang yang sudah ada di penyeberangan perbatasan.

"Beban di dua pos pemeriksaan yang tersisa bakal semakin berat," katanya.

Minsk yakin keputusan Polandia itu sengaja dirancang untuk "lebih memperburuk situasi di perbatasan dan membatasi perjalanan warga."

Hubungan kedua negara semakin tegang pada Rabu ketika seorang jurnalis asal Polandia dijatuhi hukuman delapan tahun penjara oleh pengadilan Belarus dalam persidangan yang menurut Warsawa bermotif politik.

Baca juga: Polandia pertanyakan komitmen Jerman untuk bantu Ukraina
 

Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023