Jayapura (ANTARA) - Wadir Pelayanan RSUD Jayapura dr. Andreas Pekei Sppd menyatakan saat ini 77 pasien rawat inap terpaksa dipindahkan dan dirawat di tenda yang didirikan di pinggir jalan di lingkungan rumah sakit.
 
Memang akibat gempa susulan berkekuatan  magnitudo 5,4 yang terjadi, Kamis (9/2), menyebabkan beberapa bangunan mengalami kerusakan sehingga pasien dipindahkan dan dirawat di luar.
 
"Tidak semua pasien dikeluarkan karena bangunan yang masih layak dan tidak mengalami kerusakan, pasiennya tidak dikeluarkan," kata dr. Pekei.
 
Menurutnya, ada 11 tenda yang sudah didirikan yang dilengkapi dengan penerangan sehingga pasien tetap tertangani. Selain itu pelayanan IGD juga dilakukan di luar, namun tendanya terpisah.

Baca juga: Pemkot Jayapura pastikan puskesmas tetap melayani warga pascagempa

Baca juga: Gubernur Jatim sampaikan duka atas gempa di beberapa wilayah Papua

 
"Kami tetap berupaya memberikan pelayanan yang maksimal kepada warga yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan," kata dr. Andreas.
 
Ketika ditanya apa yang masih menjadi kendala, dia mengatakan persediaan air bersih khususnya untuk MCK serta ranjang lapangan (fieldbed).
 
"Kami sudah menyampaikan berbagai kebutuhan yang saat ini diperlukan RSUD Jayapura," kata Wadir Pelayanan RSUD Jayapura dr. Andreas Pekei.
 
Gempa berkekuatan magnitudo 5,4 yang terjadi, Kamis (9/2), mengakibatkan empat warga meninggal di kafe yang berlokasi di ruko Pasifik Permai dan rubuh ke laut.
 
Sejumlah bangunan rusak dan pendataan masih terus berlangsung.
 
BMKG Wilayah V Jayapura hingga pukul 12.55 WIT mencatat 1.152 kali gempa dengan 160 gempa yang dirasakan masyarakat.*
   

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023