Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari mengatakan hingga saat ini pemerintah masih menyelidiki sumber penularan penyakit infeksi virus flu burung (Avian Influenza/AI) yang terjadi di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut). "Kita akan terus melakukan investigasi untuk mengetahui dari mana sumbernya. Apakah dari pupuk kandang, hewan babi atau hal yang lainnya," katanya di Jakarta, Rabu, usai melantik Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang baru. Husniah Rubiana Thamrin Akib yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Bina Obat Rasional Depkes ditunjuk sebagai Kepala BPOM menggantikan H Sampurno yang menjabat sebagai Kepala BPOM sejak tahun 2001. Menurut Menkes, kasus flu burung yang terjadi di Kabupaten Karo tersebut sangat tidak terduga mengingat dalam beberapa bulan terakhir tidak ada kasus flu burung pada manusia di kabupaten itu. Ia juga mengatakan bahwa Kabupaten Karo juga bukan merupakan daerah endemi flu burung pada unggas. Menkes menjelaskan bahwa kemungkinan besar jenis virus yang menjangkiti sejumlah warga Kabupaten karo sejak beberapa waktu lalu itu masih sama dengan jenis virus penyebab infeksi pada kasus-kasus sebelumnya yakni virus influenza tipe A subtipe H5N1. "Saya tidak mau memperkirakan tapi kalau menurut hasil `sequencing` Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dan laboratorium WHO di Hongkong H5N1 berarti jenis virusnya masih sama," katanya. Sebelumnya dari kedelapan pasien suspek tersebut lima pasien diantaranya yakni ABS (meninggal pada 10 Mei), RKK (meninggal pada 9 Mei), BKK (meninggal pada 12 Mei) dan B (meninggal 14 Mei) dan JG (hidup) dinyatakan positif terinfeksi virus AI oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Departemen Kesehatan. Kelima pasien itu menurut Direktur Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan I Nyoman Kandun juga dinyatakan positif terinfeksi virus H5N1 oleh Laboratorium Rujukan WHO di Universitas Hongkong. Dengan bertambahnya lima kasus positif baru di Kabupaten Karo dan satu kasus positif di Surabaya (Jawa Timur) maka jumlah kasus flu burung di tanah air yang telah dikonfirmasi laboratorium rujukan WHO di Hongkong total sebanyak 40 kasus dan 30 diantaranya meninggal dunia.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006