Peluang ini yang harus terus ditingkatkan
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia terus meningkatkan ekspor ke negara Hungaria, selain memperbesar nilai perdagangan juga sekaligus memperluas pasar komoditas ke sejumlah negara Eropa Tengah dan Timur.

"Prospek produk Indonesia untuk masuk ke wilayah Hungaria dan sekitarnya sangat besar. Peluang ini yang harus terus ditingkatkan," kata Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Kementerian Perdagangan, Pradnyawati, dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.

Menurut Pradnyawati, perluasan pasar produk Indonesia ke wilayah Eropa Tengah dan Timur itu terutama dipicu telah dibukanya pelabuhan laut di Kroasia dan Slovenia, sehingga memperpendek akses ke sejumlah negera seperti Slovakia, Macedonia, Bosnia Herzegovina, Serbia, Austria dan Bulgaria.

Ia menjelaskan, salah satu kegiatan yang dilakukan Kementerian Perdagangan untuk memperbesar pasar adalah dengan mengikuti pameran dagang, Budapest International Fair (BNV) yang diselenggarakan di Hungoexpo Budapest Fair Center, di Budapest, Hungaria pada 3-7 Oktober 2012.

"Pada pameran BNV itu Indonesia mempromosikan keanekaragaman produk Indonesia yang berkualitas secara berkesinambungan serta meningkatkan citra produk sekaligus citra Indonesia secara keseluruhan," ujar Pradnyawati.

Dengan berpatisipasi pada kegiatan itu membuka peluang bagi produk unggulan maupun produk potensial Indonesia agar mampu berkompetisi dengan produk-produk negara pesaing, terutama yang berada di sekitar Hongaria.

Sebanyak 300 peserta dari sejumlah negara ikut dalam ajang promosi tersebut seperti India, Iran, Nigeria, Rusia, Jerman, Belanda, Belgia, Perancis, Inggris, Austria, Italia, Swedia, Spanyol, Polandia, Slovakia, Rumania.

Selain juga menampilkan berbagai jenis produk dari negara-negara pemasok antara lain Jepang, China, Korea, Pakistan dan Amerika Serikat yang memamerkan produk-produk antara lain konstruksi, alat pemanas dan pendingin udara, peralatan sanitary, peralatan rumah tangga dan pengamanan rumah, arsitektur dan lansekap.

Selanjutnya, perabotan rumah tangga, furnishing, home textile, peralatan olah raga, leisure product, makanan olahan, produk kesehatan & pelayanannya, alat musik and home studio, elektronik, kerajinan tangan, perhiasan, kosmetik, serta fashion and style.

Khusus dari Indonesia, dengan mengiktusertakan 11 perusahaan mamerkan produk perhiasan dan aksesoris, kerajinan tangan, mi instan, makanan olahan, bumbu penyedap, biskuit, virgin coconut oil, nata de coco, santan kelapa, kerajinan & mebel rotan, mebel & kerajinan kayu, sandal kesehatan, ikan hias, teh dan kopi serta cokelat bubuk dan produk cokelat.

"Beberapa peserta berhasil mendapatkan kerja sama bisnis, pesanan (order) mencapai 1,4 juta dolar AS, yaitu PT Indofood Sukses Makmur sebesar 1,2 juta dolar AS dan PT Gunung Subur senilai 180.000 dolar AS, sedangkan transaksi lainnya mencapai sekitar 11.554 dolar AS," ujarnya.

Menurut Laporan Atase Perdagangan Indonesia di Hungaria, pada periode Januari-Februari 2012 total perdagangan kedua negara mencapai 26,91 juta Euro, meningkat sebesar 31,25 persen dibanding periode sama 2011 yang mencapai 20,50 juta Euro.

Pada saat yang bersamaan Indonesia mencapat surplus sebesar 20,88 juta Euro atau naik 26,58 juta Euro, dibanding periode Januari-Februari 2011 sebesar 16,49 juta Euro.

(R017)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012