sesuai prakiraan cuaca BMKG setempat, masih terjadi angin kencang disertai gelombang tinggi
Ternate (ANTARA) - Polres Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara (Malut) melalui Kepolisian Sektor (Kapolsek), Jailolo, menyebutkan identitas korban yang hanyut dan sempat viral saat terbawa arus di perairan Jailolo diketahui bernama Safi (35 tahun) warga asal Desa Tauro.

"Kejadian terjadi pada Jumat (10/02) kemarin saat korban melaut untuk memancing ikan di perairan Jailolo kemudian sekitar pukul 12.00 Wit siang korban bertolak ke Pulau Hiri, Kota Ternate, untuk mencari ikan, tetapi perahu katinting yang ditumpangi dihantam gelombang tinggi," kata Kapolres Halbar, melalui Kapolsek Jailolo, Iptu Karmawan saat dihubungi dari Ternate, Sabtu.

Akibatnya korban terjatuh ke laut sementara mesin perahu katinting dalam keadaan hidup, sehingga korban dan perahu katinting terpisah.

Kapolsek menjelaskan, korban kemudian hanyut dan terombang ambing di atas laut selama dua jam lebih, beruntung  ada speedboat rute Pelabuhan Dufa-Dufa, Ternate tujuan Pelabuhan Jailolo yang melintasi di perairan itu dan nakhoda speedboat yang melihat korban segera menyelamatkannya.

"Saat dievakuasi oleh nakhoda  ke atas, tubuh korban lemas dan pingsan, sehingga identitas korban tidak diketahui, namun korban dibawa ke Pelabuhan Jailolo kemudian dilarikan ke RSUD Jailolo untuk mendapatkan pertolongan medis," ujarnya.

Baca juga: Nelayan Bintan yang hanyut selama 7 hari akhirnya kembali ke rumahnya
Baca juga: Nelayan Aceh hanyut di Langkawi-Malaysia tiba di Tanah Air

Saat ini, kata Kapolsek Jailolo, kondisi korban sudah membaik, sehingga identitas korban sudah diketahui kalau dia, merupakan warga asal Desa Tauro, Kecamatan Jailolo.

Kapolsek menyarankan kepada masyarakat di wilayah itu, apabila nanti saat melaut harus membawa anggota keluarga atau teman, sehingga jika terjadi sesuatu maka mereka bisa membantu dan melaporkannya.

"Kami mengimbau kepada masyarakat maupun motoris untuk memperhatikan faktor cuaca saat berlayar atau melaut, sehingga keselamatan menjadi prioritas, karena saat ini kondisi perairan Kota Ternate dan Kabupaten Halmahera Barat sesuai prakiraan cuaca BMKG setempat, masih terjadi angin kencang disertai gelombang tinggiq," katanya menambahkan.

Sebelumnya, pada pekan ini, seorang penumpang kapal motor Uki Raya 04 berinisial JMW terjun ke laut sekitar 20 menit setelah KM Uki Raya 04 meninggalkan Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, Malut menuju Pelabuhan Manado, Provinsi Sulawesi Utara.

Baca juga: Nelayan Saparua yang alami kecelakaan laut ditemukan selamat di Tulehu
Baca juga: Tim SAR evakuasi jenazah nelayan tenggelam di Nusa Lembongan Bali

Kepala Seksi Keselamatan Berlayar dan Patroli, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) mengatakan, kondisi korban membaik setelah dibawa ke Rumah Sakit TNI AD.

Ia menjelaskan, korban diduga mencoba bunuh diri dengan cara melompat ke laut dan saat ini telah disampaikan ke pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan.

Dia mengatakan, sesuai identitas korban JE berupa kartu tanda pengenal, korban berjenis kelamin perempuan, merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil bekerja di Kantor Perpajakan di Sulawesi Utara dan berasal dari Kota Manado.

Seperti diketahui, korban JMW penumpang kapal motor Uki Raya 04 terjun ke laut sekitar 20 menit setelah kapal tersebut meninggalkan Pelabuhan Ahmad Yani di Kota Ternate dalam pelayaran tujuan Pelabuhan Manado, Selasa 7 Februari sore sekitar pukul 17.20 Wit.

Para penumpang yang lain melihat korban yang melompat ke laut tepatnya di perairan antara Pulau Ternate dan Pulau Maitara, Kota Tidore Kepulauan, langsung melaporkan ke nakhoda kapal dan selanjutnya dua Orang Buah Kapal (ABK) langsung menyelamatkan korban.

Korban dievakuasi ke longboat nelayan yang melintasi perairan itu saat kejadian.

Baca juga: Kelompok nelayan hanyut di Perairan Pulau Lampu diselamatkan tim SAR

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023