Jakarta (ANTARA) - Tim Medium Urban Search and Rescue (MUSAR) Indonesia yang tiba di Turki pada Minggu (12/2) sudah langsung bekerja untuk mencari dan menyelamatkan korban di salah satu lokasi terdampak gempa bumi di Kota Antakya, Provinsi Hatay.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi secara daring melalui akun YouTube Kementerian Luar Negeri RI, Senin, saat memaparkan informasi terbaru mengenai bantuan kemanusiaan Indonesia untuk korban gempa Turki dan Suriah.

“Penugasan diterima langsung dari USAR Command Cell (UCC), Turki, berdasarkan laporan warga setempat yang menginformasikan adanya korban selamat yang masih tertimbun di reruntuhan bangunan di wilayah tersebut,” kata Retno.

Tim MUSAR yang beranggotakan 65 personel merupakan dukungan kemanusiaan Indonesia tahap pertama yang tiba di Bandara Adana, Turki, dengan menggunakan dua pesawat TNI AU, yakni B 737-400 dan Hercules C-130.

Selain mengangkut tim penyelamat, dua penerbangan tersebut juga membawa perlengkapan SAR dan logistik berupa bahan makanan, selimut, dan lain-lain.

Baca juga: Relawan PMI gelar doa bersama dan tabur bunga untuk Turki

“Tim Kemlu ikut serta dalam rombongan tersebut,” tutur Retno.

Setelah bantuan tahap pertama tiba di Turki, Indonesia memberangkatkan bantuan kemanusiaan tahap kedua Senin pagi menggunakan pesawat Garuda Indonesia A330-300 di mana Direktur Perlindungan WNI Kemlu ikut serta dalam rombongan.

Pesawat tersebut membawa 119 personel Emergency Medical Team (EMT) dan tim pendukung yang disertai bantuan alat kesehatan, rumah sakit lapangan, dan obat-obatan total seberat 18 ton.

Pesawat ini juga mengangkut bantuan logistik peralatan seberat dua ton yang terdiri dari selimut, tenda, genset, sleeping bag, dan makanan siap saji.

Sementara bantuan tahap ketiga direncanakan berangkat pada 18 Februari 2023 dengan menggunakan empat pesawat yang membawa 80 ton bantuan kemanusiaan, tidak hanya untuk Turki tetapi juga Suriah.

“Bantuan kemanusiaan ini antara lain berupa makanan siap saji, matras, selimut, tenda, baju hangat, hygiene kit, sleeping bag, tenda keluarga, sweater anak-anak, dan lain-lain yang diperlukan oleh mereka,” kata Retno.

Baca juga: Pemerintah Indonesia kirim bantuan kemanusiaan tahap dua ke Turki

Dia menjelaskan jumlah dan jenis bantuan yang akan diberangkatkan masih berubah menyesuaikan perkembangan kebutuhan di lapangan.

Sebelum bantuan tahap pertama sampai Turki, pemerintah Indonesia melalui Duta Besar RI di Ankara telah menyampaikan bantuan berupa bahan makanan.

Selain itu, masyarakat Indonesia di Turki juga menggalang dana untuk bantuan dan telah terkumpul uang sebesar 324.000 lira dan 50.000 dolar AS atau sekitar Rp1,2 miliar yang diserahkan melalui Palang Merah Turki.

Sementara itu untuk Suriah, KBRI Damaskus telah mengirimkan bantuan berupa makanan, pakaian, dan obat-obatan yang dikumpulkan dari diaspora WNI, PPI, dan KBRI yang kemudian disalurkan ke Latakia dan Aleppo.

"Pada tingkat menteri, komunikasi juga dilakukan dengan counterpart (Indonesia), khususnya oleh Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan, dan setiap perkembangan terus kami laporkan kepada Bapak Presiden (Joko Widodo),” kata Retno.

Baca juga: Seorang wanita selamat setelah seminggu terperangkap puing gempa Turki

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023