Surabaya (ANTARA) - Dinas Pendidikan Jawa Timur menyelenggarakan simulasi serentak Ujian Tes Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) untuk siswa SMA/SMK untuk mempersiapkan siswa pada penerimaan mahasiswa baru tahun 2023.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam keterangannya di Surabaya, Senin, mengatakan kegiatan ini dilakukan, karena ada perubahan sistem masuk perguruan tinggi dari UTBK-SBNPTN menjadi UTBK-SNBT berdasarkan peraturan Mendikbudristek Nomor 48 tahun 2022.

"Dengan adanya perubahan ini, kita lakukan latihan atau simulasi agar siswa lebih siap dan bisa beradaptasi dengan aturan terbaru ini," ujar Khofifah.

Dikatakan Khofifah, pelaksanaan simulasi dilakukan dengan menggunakan dua model, yakni secara daring, dimana siswa dapat mengerjakan soal simulasi melalui laptop, PC atau android yang terhubung langsung ke server penyelenggara.

Baca juga: Ketua LTMPT: Peserta tidak hadir UTBK otomatis gugur

Serta model pelaksanaan semi daring. Pada model pelaksanaan ini soal disimpan melalui server. Kemudian, secara bersamaan siswa mengerjakan di laboratorium komputer.

"Model pelaksanaan semi daring ini untuk mengatasi jaringan yang belum bagus, seperti daerah kepulauan, pedalaman atau pegunungan," ujar Khofifah.

Khofifah mengungkapkan hasil simulasi yang telah dikerjakan siswa akan dianalisis, sehingga menjadi data dan dokumen siswa.

"Dengan data ini siswa akan mengevaluasi diri, mana materi-materi yang lemah dan perlu ditingkatkan dan mana materi yang harus diperkuat," tambah dia.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi menjelaskan kegiatan simulasi UTBK-SNBT diikuti 18.596 siswa dari 816 SMA/SMK negeri dan swasta di wilayah setempat.

Rinciannya, sebanyak 10.115 siswa dari 415 SMA negeri, 1.187 siswa dari 61 SMA swasta. Kemudian, 6.134 siswa dari 270 SMK negeri dan 1.160 siswa dari 70 SMK swasta. Pelaksanaan simulasi terbagi menjadi dua sesi, yakni pukul 09.00-11.00 WIB untuk SMA dan pukul 13.00-15.00 WIB untuk SMK.

"Alhamdulillah, pelaksanaan simulasi berjalan lancar dan diikuti siswa kelas 12 seluruh SMA/SMK di Jawa Timur. Peserta yang mengikuti simulasi UTBK-SNBT dilaksanakan secara gratis dan diikuti 25 siswa setiap sekolah," kata dia.

Hasil simulasi, lanjut Wahid, nantinya masih dianalisis, sehingga menjadi data dan dokumen anak, di antaranya statistik nilai skolastik, nilai literasi, serta nilai rata-rata dan nilai akhir.

Baca juga: Kemarin, persiapan UTBK hingga tanggap darurat gempa Jawa Timur

Baca juga: Pemkot fasilitasi rapid test gratis peserta UTBK asal Kota Madiun


"Simulasi ini bermanfaat bagi siswa, karena mereka akan mengetahui, juga memahami jenis bentuk dan tipe soal yang akan dihadapi di UTBK-SNBT," ujar Wahid.

Materi-materi simulasi tersebut, tambah dia, untuk materi tes skolastik memuat kemampuan penalaran umum, kemampuan memahami bacaan, menulis, dan pengetahuan kuantitatif. Selain itu, pada materi tes literasi memuat literasi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, juga penalaran matematika.

Usai simulasi, kata Wahid, pihaknya juga akan menggelar webinar dengan tema "Implementasi Assesmen Report Simulasi UTBK" yang diikuti wakil kepala dan guru Bimbingan Konseling (BK). Tujuannya agar dapat menganalisa dan membaca data hasil simulasi yang diikuti peserta.

"Mudah-mudahan kegiatan ini bermanfaat dan dapat terus meningkatkan, juga mempertahankan posisi Jawa Timur sebagai rangking tertinggi jumlah lulusan yang diterima di PTN se-Indonesia," tutur Wahid.

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023