Pelibatan masyarakat menjadi tantangan sehingga masyarakat tidak hanya menjadi penonton termasuk saat kegiatan berlangsung
Medan (ANTARA) - Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Jimmy Bernando Panjaitan  mengatakan pengembangan wisata olahraga harus melibatkan peran aktif masyarakat sekitar objek wisata.

"Pelibatan masyarakat menjadi tantangan sehingga masyarakat tidak hanya menjadi penonton termasuk saat kegiatan besar berlangsung," kata Jimmy Bernando Panjaitan di Medan, Sumatera Utara, Rabu

Ia mengatakan banyak hal yang harus dilakukan untuk mengurai sejumlah tantangan yang dihadapi dalam pengembangan wisata olahraga di Danau Toba.

Di antaranya adalah konsistensi menjadikan Danau Toba sebagai tuan rumah kegiatan internasional sehingga dampaknya bisa berkelanjutan.

"Semua harus saling mendukung. Semuanya bekerja sama menyukseskan,” kata Jimmy.

Baca juga: BPODT siapkan sejumlah agenda internasional promosikan Danau Toba

Baca juga: Rumah warga dijadikan homestay sambut F1 Powerboat Danau Toba


Tantangan yang tidak kalah penting adalah pembangunan sumber daya manusia dalam bidang pariwisata. Pemerintah saat ini tengah getol meningkatkan kualitas SDM pariwisata.

"Pembangunan SDM bidang pariwisata agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada wisatawan," katanya.

Sementara pengamat Pariwisata Sumatera Utara Nurlisa Ginting mengatakan pemerintah masih perlu memperbaiki pola pelayanan terhadap wisatawan di Danau Toba.

Misalnya pengaturan harga pada saat kegiatan besar berlangsung. Harga yang diberikan kepada wisatawan tidak boleh melonjak terlalu tinggi karena justru akan membuat wisatawan kapok. 

"Price to consument sering tidak diatur. Ini memberikan dampak kepada pariwisata," katanya.

Baca juga: BPODT tingkatkan infrastruktur kembangkan wisata Danau Toba

Baca juga: Sandiaga Uno luncurkan kalender ajang Danau Toba 2022

 

Pewarta: Juraidi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023