Phnom Penh (ANTARA) - Kamboja dan Jerman berkomitmen meningkatkan hubungan dan kerja sama bilateral lebih lanjut, demikian menurut pernyataan pers Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Kamboja, Kamis (16/2).

Komitmen tersebut disampaikan dalam pertemuan yang digelar di Phnom Penh, Rabu (15/2), antara Perdana Menteri (PM) Kamboja Samdech Techo Hun Sen dan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier.

Dalam pembicaraan mereka, Hun Sen menyampaikan terima kasih kepada Jerman karena telah mendukung pembangunan sosial ekonomi Kamboja. Hun Sen juga mengatakan bahwa di antara 27 negara Uni Eropa, Jerman merupakan mitra dagang bilateral terbesar Kamboja, tulis pernyataan Kemlu Kamboja itu.

Sementara itu, Steinmeier mengapresiasi kemajuan yang telah dicapai Kamboja selama 25 tahun terakhir. Dia juga terkesan dengan keberhasilan Keketuaan Kamboja di ASEAN pada 2022.

Kedua pemimpin negara itu juga berbagi pandangan tentang berbagai aspek penting dari lingkungan dan potensi investasi di Kamboja.

Hun Sen mendorong para investor Jerman memilih Kamboja sebagai destinasi investasi asing langsung (FDI). Kamboja memiliki undang-undang investasi baru yang menguntungkan dan merupakan anggota perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), kata Hun Sen.

Steinmeier melakukan kunjungan kenegaraan ke Kamboja selama tiga hari sejak Selasa (14/2) hingga Kamis.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023