Peralatan untuk mendukung layanan pengobatan THT sudah disiapkan sejak beberapa waktu lalu sedangkan tenaga dokter THT menggunakan jasa dari dokter THT RSUD Kabupaten Manokwari dengan surat izin praktik
Manokwari (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Papua Barat akan membuka layanan pemeriksaan telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) bagi masyarakat di provinsi tersebut pada Maret 2023.

Direktur RSUD Papua Barat dr Arnoldus Tiniap di Manokwari, Selasa, mengatakan peralatan untuk mendukung layanan pengobatan THT sudah disiapkan sejak beberapa waktu lalu sedangkan tenaga dokter THT menggunakan jasa dari dokter THT RSUD Kabupaten Manokwari dengan surat izin praktik.
 
"Supaya pada bulan Maret kita sudah bisa memulai pelayanan THT di RSUD Papua Barat," katanya.
 
Sembari membuka layanan, kata dia, pihaknya terus mendata jumlah dokter umum yang menerima bantuan pendidikan spesialis THT dari Pemerintah Papua Barat.
 
Setelah merampungkan pendidikan THT, dokter tersebut nantinya langsung ditugaskan untuk memberi pelayanan kesehatan di rumah sakit provinsi dan rumah sakit milik pemerintah daerah di seluruh Papua Barat.
 
"Mereka sedang mengikuti pendidikan di beberapa universitas, dan mereka juga mendapatkan bantuan pendidikan dari pemerintah provinsi," katanya.
 
Ia menjelaskan layanan pengobatan THT sebenarnya dapat dibuka lebih cepat namun rencana belanja alat kesehatan baru diakomodasi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) Provinsi Papua Barat tahun 2022.

Pengaturan alat kesehatan pengobatan THT sudah selesai dikerjakan dan akan ditambah beberapa sarana prasarana pendukung lainnya agar layanan pemeriksaan THT lebih maksimal.
 
"Januari 2023 lalu kita sudah setting dan ada beberapa peralatan kecil lagi yang perlu kita lengkapi tapi kita yakin bulan Maret bisa berjalan," ujar dia.
 
Layanan kesehatan lainnya yang rencana direalisasikan tahun 2023 adalah layanan pemeriksaan mata dan gigi sekaligus menambah empat layanan sesuai saran dari Kementerian Kesehatan yaitu penyakit jantung, stroke, kanker, dan ginjal.
 
Empat layanan tersebut mendapat dukungan anggaran peralatan dari Kemenkes melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), dan tahun ini RSUD Papua Barat menerima mesin magnetic resonance imaging (MRI) untuk mendeteksi penyakit kanker dan mamografi.
 
"Kita juga mau tambah layanan hemodialisa (terapi cuci darah), peralatan semua pihak ketiga yang siap karena sistemnya KSO (kerja sama operasi)," katanya.
 
Ia berharap dalam pertengahan tahun rumah sakit provinsi dapat menambah tiga ruangan yaitu ruangan intensive care unit (ICU) dan dua kamar operasi.
 
Selama ini, rumah sakit provinsi baru membuka empat layanan dasar seperti layanan pemeriksaan kesehatan anak, penyakit dalam, kebidanan, dan layanan bedah dengan jumlah dokter spesialis 11 orang, dokter umum 18 orang.
 
Operasional rumah sakit provinsi juga didukung dengan tenaga medis lainnya seperti bidan dan perawat yang akan terus bertambah seiring dengan penambahan jumlah layanan kesehatan.
 
"Tempat tidur ada 206 terdiri atas 166 tempat tidur pasien dewasa dan sisanya tempat tidur anak dan bayi. Itu lebih dari cukup untuk rumah sakit tipe C," demikian Arnoldus Tiniap.

Baca juga: Kemenkes siapkan RSUP Papua Barat sebagai RS rujukan nasional

Baca juga: Akibat miras, pasien kecelakaan banyak ditangani RSUD Manokwari

Baca juga: Dua tenaga dokter spesialis mengundurkan diri dari RSUD Fakfak

Baca juga: Pasien COVID-19 penuh, Rumah Sakit Provinsi Papua Barat tutup

Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023