Ini baru tahap pertama dan sisanya juga sementara dalam perjalanan.
Jayapura (ANTARA) -
Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Wilayah Papua dan Papua Barat menyebutkan beras impor kualitas premium yang berasal dari Vietnam telah tiba sebanyak 800 ton,  dan beras tersebut akan didatangkan secara bertahap.
 
Wakil Pemimpin Perum Bulog Kantor Wilayah Papua dan Papua Barat Dedi Apriliadi, di Jayapura, Rabu, mengatakan untuk wilayah kerjanya pihaknya mendapatkan 8.250 ton, namun yang datang baru 800 ton yang berasal dari Vietnam.
 
"Ini baru tahap pertama dan sisanya juga sementara dalam perjalanan, sehingga diharapkan beras impor tersebut dapat memenuhi kebutuhan beras di Papua dan Papua Barat," katanya lagi.
 
Menurut Dedi, 800 ton tersebut nantinya akan didistribusikan ke Jayapura 450 ton, Manokwari 100 ton, dan Sorong 250 ton di mana beras tersebut berstatus sebagai beras cadangan pemerintah.
 
"Yang akan disalurkan untuk kebutuhan ASN, TNI-Polri, Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), dan beras cadangan untuk bencana," ujarnya pula.
 
Dia menjelaskan dengan total 8.250 ton tersebut akan didistribusikan ke Jayapura sebanyak 2.000 ton, lalu Biak 1.500 ton, kemudian Manokwari 1.500, Fak-Fak 750 ton, Sorong 2.000 ton, dan Timika 500 ton.
 
"Jika semua beras impor kualitas premium sudah masuk, maka diharapkan dapat mencukupi kebutuhan hingga 4 bulan ke depan," katanya lagi.
 
Dia menambahkan beras impor tersebut akan disalurkan dalam bentuk kemasan 5 kg dengan harga jual Rp8.900 per kilogram, sehingga tidak bisa dijual melebihi Rp10.250 per kilogram.
Baca juga: Bulog sebut ketersediaan beras di Papua dan Papua Barat 27 ribu ton
Baca juga: Bulog Papua-Papua Barat dapat tambahan stok beras impor 8.250 ton

Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023