"Saya menghormati supremasi hukum karena itu kasus hukum mantan Presiden Soeharto, kita tidak boleh mencampuri," ujar Yudhoyono.
Bandung (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan , dirinya menyerahkan sepenuhnya kasus mantan Presiden Soeharto kepada penegak hukum. "Kita serahkan sepenuhnya kepada penegak hukum dengan demikian penegak hukumlah yang melakukan sesuatu atas nama Undang-Undang dan bisa menjelaskan kepada rakyat," kata Presiden kepada para mahasiswa yang menemuinya di Hotel Hyatt Bandung, Sabtu. Belasan mahasiswa sempat ditemui Yudhoyono saat dirinya baru keluar dari lift hotel tersebut sebelum bertolak menuju Jakarta, usai menghadiri lomba lari Gema Nusa 10K pada Sabtu pagi. Pernyataan Presiden itu diberikan saat menanggapi keinginan mahasiswa seperti yang disampaikan Ferdian (Presiden BEM STT Telkom) atas nama BEM se-Bandung Raya agar hukum diperjelas lagi menyusul dikeluarkannya Surat Keputusan Penghentian Penuntutan (SKPP) terhadap Soeharto oleh Kejaksaan Agung baru-baru ini. "Saya menghormati supremasi hukum karena itu kasus hukum mantan Presiden Soeharto, kita tidak boleh mencampuri," ujar Yudhoyono. Dirinya sebagai Kepala Negara, ujar Yudhoyono harus menghindari kekeliruan dalam memandang kasus hukum menyangkut Soeharto. "Saya tidak boleh masuk sama sekali karena bisa keliru, Saya menghormati hukum dan keadilan," katanya. Ketika mahasiswa menyatakan kepada Presiden bahwa hukum harus ditempatkan lebih tinggi dari kemanusiaan dan alasan-alasan moral, Yudhoyono menanggapinya dengan mengatakan tidak perlu hal tersebut dibanding-bandingkan. "Tidak perlu lebih tinggi lebih rendah, kiri atau kanan, yang penting kita menghormati hukum dan keadilan di atas segalanya," katanya. Selain tentang penegakan hukum terutama kasus Soeharto, para mahasiswa juga meminta perhatian Presiden soal pendidikan, kesehatan, dan masalah sampah yang menggunung di Bandung. Tentang sampah, Presiden mengatakan bahwa pada Sabtu pagi dirinya telah secara langsung meminta Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan dan Walikota Bandung Dada Rosada untuk mengatasi permasalahan sampah tersebut. Karena masalah sampah yang menggunung di berbagai tempat di Bandung saat ini dijuluki oleh banyak pihak sebagai "Bandung Lautan Sampah". "Tadi saya sampaikan kepada Pak Gubernur, Walikota, tolong diatasi. Yang malu bukan hanya Bandung, kita semua malu. Harus ada manajemen dan kesehatan masyarakat juga," ujarnya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006