Kota Meksiko (ANTARA) - Amerika Serikat (AS) secara resmi meminta Meksiko mengekstradisi Ovidio Guzman, putra dari Joaquin “El Chapo” Guzman, bekas pemimpin Kartel Sinaloa, karena menyelundupkan narkotika ke AS.

Sejak Desember 2021, Departemen Luar Negeri AS menawarkan hadiah hingga lima juta dolar AS (sekitar 76,1 miliar rupiah) untuk informasi yang dapat membuatnya tertangkap.

Menurut Deplu AS, Ovidio dan saudaranya Joaquin Guzman-Lopez mengepalai kerajaan narkoba antar negara yang mengawasi 11 laboratorium methamphetamine di wilayah bagian Sinaloa dan memproduksi sekitar 3.000 - 5.000 pound (sekitar 1370-2268 kilogram) methamphetamine per bulan.

Ovidio ditangkap pada Oktober 2019, membuat kelompok kriminal membalas dengan kekerasan. Ia dibebaskan atas perintah Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador untuk memastikan warga aman dari serangan pria bersenjata yang menuntut pembebasan Ovidio.

Baca juga: Putri gembong narkoba Meksiko luncurkan bir dengan merk sang ayah

Operasi yang gagal itu kemudian disebut ‘El Culiacanazo’ atau ‘Kamis Hitam’, yang menyebabkan sembilan orang tewas.

Beberapa saat setelah penangkapan Ovidio yang kedua pada 5 Januari, seorang hakim distrik dari Kota Meksiko memerintahkan bahwa ia seharusnya tidak dikirim kepada Pemerintah AS atau negara lain. 

Proses ekstradisi Ovidio yang lambat dilaporkan dilakukan untuk memastikan hal tersebut dilaksanakan sesuai hukum.

sumber: Anadolu-Oana
Baca juga: Sedikitnya 29 tewas di Meksiko usai putra El Chapo ditangkap
Baca juga: Istri "El Chapo" mengaku bersalah bantu suami jalankan kartel narkoba
Baca juga: AS tangkap istri bos kartel Meksiko El Chapo terkait narkoba

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023