Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong pemerintah untuk merealisasikan pembangunan sumber daya manusia (SDM) nasional.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, dia mengatakan Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) telah menempatkan pembangunan SDM menjadi salah satu program prioritas pada tahun ini.

Tiga isu utama dalam program tersebut, yakni penurunan angka kemiskinan, penurunan prevalensi stunting, dan revitalisasi vokasi.

Baca juga: MPR RI minta kesigapan pemerintah antisipasi penularan penyakit

"Ketiga isu utama program pembangunan SDM nasional itu harus benar-benar bisa direalisasikan lewat kerja sama semua pihak," katanya.

Selain itu kata dia, pembangunan sektor SDM nasional, harus diikuti dengan peningkatan pemahaman dan pengamalan budi pekerti setiap anak bangsa dalam keseharian.

"Berbagai upaya untuk mencetak anak bangsa yang berdaya saing dan berbudi pekerti yang baik, harus mampu direalisasikan dalam proses pembangunan SDM nasional," jelasnya.

Kata Lestari, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat kemiskinan September 2022 tercatat sebesar 9,57 persen atau sebanyak 26,36 juta orang berada di bawah garis kemiskinan. Tingkat kemiskinan ini naik tipis dari Maret 2022 sebesar 9,54 persen, tetapi lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat kemiskinan pada September 2021 sebesar 9,71 persen.

Sementara itu, data BPS juga menyebutkan penyumbang terbesar tingkat pengangguran terbuka dari sektor pendidikan tahun 2019-2021 adalah lulusan SMK dan diploma (vokasi). Lulusan dari jenjang SMK menjadi penyumbang pengangguran terbuka terbanyak, dengan kisaran 10 persen - 14 persen, lalu diploma di kisaran 6 persen- 8 persen. Sedangkan universitas 6 persen - 7 persen. Adapun jenjang SMP ke bawah berkisar 2 persen - 6 persen.

Selain itu, berdasarkan laporan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, angka stunting anak balita nasional mencapai 24,4 persen pada 2021 dan pemerintah memasang target prevalensi stunting nasional menjadi 14 persen pada 2024.

Anggota Komisi X DPR RI berpendapat tantangan yang dihadapi dalam proses pembangunan SDM nasional itu harus menjadi perhatian semua pihak.

"Di masa datang negeri ini membutuhkan generasi penerus yang tangguh dan berdaya saing tinggi," katanya menegaskan.

Dia berharap pembangunan SDM nasional tidak hanya mampu mencetak anak bangsa yang tangguh dan berdaya saing, tetapi juga memiliki akhlak mulia dengan mengenal, menyadari dan menghayati pentingnya nilai-nilai moral yang baik.

Baca juga: Wakil Ketua MPR: Perlu gerakan skrining kesehatan ibu dan balita
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Penting pastikan keamanan mudik sejak dini
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Antisipasi penularan flu burung di Asia Tenggara

Pewarta: Fauzi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023