Beijing (ANTARA) - Otoritas China memperketat kontrol perbatasan yang berlaku hingga enam bulan ke depan untuk mencegah meluasnya penularan wabah penyakit cacar monyet.

Badan Kepabeanan China (GACC) sebagaimana dipantau di Beijing, Selasa, mengeluarkan kebijakan baru terkait wabah penyakit yang telah merambah 110 negara dengan jumlah kasus positif sekitar 85.000, termasuk 93 kasus kematian.

Bagi orang yang memasuki China dari negara-negara terindikasi kasus cacar monyet, jika terinfeksi atau mengalami gejala, demam, panas-dingin, sakit kepala, keletihan, sakit punggung, myalgia (nyeri otot) , dan kelenjar getah bening harus melapor kepada petugas GACC.

Selanjutnya staf GACC akan melakukan tindakan medis dengan mengambil sampel sesuai dengan prosedur penanganan penyakit menular.

Pesawat, kapal, kontainer, dan kargo dari negara terindikasi cacar monyet diwajibkan menjalani pembersihan sanitasi sebagaimana prosedur yang ditetapkan, demikian GACC.

Sebelumnya, di China dilaporkan terdapat satu kasus cacar monyet di Kota Chongqing pada September 2022. Kasus tersebut ditemukan pada pelaku perjalanan internasional yang saat itu menjalani karantina wajib COVID-19.

Beberapa kontak dekat kasus positif juga telah dikarantina sesuai dengan peraturan wajib yang berlaku pada saat itu.

Baca juga: Peneliti di China kembangkan metode tes cepat virus cacar monyet
Baca juga: Cegah cacar monyet, epidemiolog China imbau warga hindari WNA
Baca juga: Kasus pertama cacar monyet di China ditemukan di Chongqing

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023