Komitmen FFI sejalan dengan pemerintah untuk beralih dari bahan bakar fosil dan mencapai net zero emission
Jakarta (ANTARA) - PT Frisian Flag Indonesia (FFI) berkomitmen dalam upaya penerapan inisiatif ramah lingkungan dalam rantai produksi melalui pembelian sertifikat energi terbarukan atau renewable energy certificate (REC) dari PT PLN (Persero).

President Director PT Frisian Flag Indonesia Berend Van Wel dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu mengatakan komitmen FFI sejalan dengan pemerintah untuk beralih dari bahan bakar fosil dan mencapai net zero emission (NZE) pada 2060.

"Sertifikat energi terbarukan ini merupakan instrumen yang merepresentasikan komitmen FFI untuk menerapkan penggunaan energi terbarukan dalam fasilitas perusahaan dan rantai pasok kami, sesuai dengan ambisi nourishing Indonesia to progress dengan ikut serta menurunkan jejak karbon dan emisi gas rumah kaca untuk memitigasi perubahan iklim dunia," kata dia.

Menurutnya, FFI tidak hanya memiliki visi mewujudkan keluarga Indonesia yang sehat dan kuat melalui produk-produk susu kaya protein hewani untuk menjaga asupan gizi seimbang dan bangun daya tahan tubuh alami serta menyejahterakan mitra peternak dan UMKM, tetapi juga beroperasi selaras dengan alam dengan tujuan melestarikan bumi untuk generasi kini dan nanti.

"Melalui langkah ini kami ingin mendukung pemangku kepentingan terkait untuk bersama-sama membangun industri susu yang lebih berkelanjutan di Indonesia," ujarnya.

Ia mengatakan pembelian REC juga bukti dari komitmen FFI mewujudkan Indonesia yang sehat, sejahtera, dan selaras. Dengan membeli REC, FFI bertransisi menuju energi terbarukan dan mendorong upaya mengurangi emisi gas rumah kaca. FFI juga ikut berkontribusi dalam penanggulangan masalah perubahan iklim dengan menjalankan bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

"Dengan visi Sustainability 2050, FrieslandCampina sebagai induk perusahaan bersama FFI berambisi mencapai zero emisi CO2 dan zero waste melalui circular plant, pengurangan konsumsi energi dan air sampai 50 persen dan mengoperasikan pabrik yang 100 persen ramah lingkungan di FrieslandCampina," ucap Berend.

Untuk itu, menuju 2025, FFI melakukan langkah-langkah strategis berupa pengurangan emisi CO2 seperti penggunaan energi terbarukan, pengurangan sampah dan landfill 100 persen pada 2023, penghematan energi dan air lebih dari 15 persen sebelum 2024, dan mencapai label C untuk sustainability sebelum 2025.

Pembelian REC juga bagian dari peta jalan FFI menuju carbon neutral pada 2050. Dengan REC, FFI menargetkan menurunkan emisi CO2 sebanyak 43.987 ton CO2eq/tahun. Sebelumnya, total emisi CO2 yang dihasilkan FFI per tahun adalah 66.760 tCO2eq. Pada 2025, ketika pabrik di Cikarang sepenuhnya mengoperasikan biomass boiler, FFI akan mengurangi emisi CO2 sampai 90,5 persen.

FFI juga terus mendorong penggunaan energi terbarukan yang sangat berperan dalam memitigasi dampak perubahan iklim. Peningkatan penggunaan energi terbarukan yang bersumber dari alam akan meningkatkan pula upaya mitigasi dalam perubahan iklim akibat penggunaan bahan bakar fosil.

Sementara itu, General Manager Unit Induk Distribusi Jakarta Raya PLN Doddy B. Pangaribuan mengapresiasi dengan komitmen FFI untuk mendapatkan REC.

"Ini sebagai kewajiban kita bersama untuk mendukung komitmen pemerintah mencapai net zero emission pada 2026. Upaya untuk mencapai hal tersebut tidak dapat kita lakukan sendiri. FFI adalah pelanggan terbesar dari 57 pelanggan yang sudah terdaftar sebagai pembeli REC di Jakarta saja, dengan kontrak 4.600 unit REC per bulan. Tentu saja PLN berkewajiban untuk memasok tidak hanya listrik yang ramah lingkungan tetapi juga memiliki ketersediaan dan keandalan yang tinggi," kata Doddy.

Baca juga: BUMN ID Food dan PTPN ditunjuk untuk bekerjasama dengan Frisian Flag
Baca juga: Frisian Flag Indonesia serahkan beasiswa anak terdampak COVID-19
Baca juga: Frisian Flag hadirkan program terbaru untuk bantu pelaku UMKM

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023