Pekanbaru (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi padi Provinsi Riau mencapai 213,56 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG) selang Januari hingga Desember 2022. 

"Produksi padi tertinggi terjadi pada Maret 2022 yakni sebanyak 46,89 ribu ton GKG sementara produksi terendah terjadi di bulan Mei hanya sekitar 3,78 ribu ton GKG," kata Kepala BPS Riau Misfaruddin di Pekanbaru, Rabu.

Ia mengungkapkan, dilihat menurut subround, terjadi peningkatan produksi padi pada subround Januari−April 2022 dan September−Desember 2022, yaitu masing-masing sebesar 13,55 ribu ton GKG (14,74 persen) dan 14,95 ribu ton GKG (35,20 persen) dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021.

"Peningkatan produksi padi tersebut disumbang oleh adanya kenaikan produktivitas pada subround Januari−April dan subround September-Desember 2022 serta kenaikan luas panen padi pada subround yang sama," katanya.

Di sisi lain, katanya lagi, penurunan produksi padi hanya terjadi pada subround Mei−Agustus 2022,
yaitu sekitar 32,40 ribu ton GKG (39,02 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2021.

Pada Januari 2023, produksi padi diperkirakan sebesar 13,39 ribu ton GKG, dan potensi produksi padi sepanjang Februari hingga April 2023 mencapai 73,99 ribu ton GKG.

"Dengan demikian, total potensi produksi padi pada Subround Januari−April 2023 diperkirakan mencapai 87,38 ribu ton GKG, atau mengalami penurunan 18,10 ribu ton GKG (17,16 persen) dibandingkan 2022 yang sebesar 105,48 ribu ton GKG," katanya. 

Produksi padai selama Januari-Desember 2022 itu mengalami penurunan sebanyak 3,90 ribu ton GKG (1,79 persen)
dibandingkan 2021 yang sebesar 217,46 ribu ton GKG.


 

Pewarta: Frislidia
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023