Perkumpulan Penyalur Kedelai Nasional memiliki komitmen mengkoordinir distribusi kedelai dan juga berkontribusi mendukung bisnis para pelaku usaha yang berkaitan dengan industri kedelai
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 100 penyalur kedelai dan sekitar 5.000 perajin tempe dan tahu dari berbagai daerah di Indonesia bergabung membentuk Perkumpulan Penyalur Kedelai Nasional (PPKN) sebagai sarana menjembatani asosiasi ke Pemerintah.

“Perkumpulan Penyalur Kedelai Nasional memiliki komitmen mengkoordinir distribusi kedelai dan juga berkontribusi mendukung bisnis para pelaku usaha yang berkaitan dengan industri kedelai,” kata Ketua PPKN Darmini Lesmana kepada media usai acara deklarasi pembentukan PPKN di, Jakarta, Kamis.

Darmini mengatakan kebutuhan kedelai Indonesia tercatat rata-rata setiap tahunnya 2,9 juta ton dan 90 persen diantaranya impor dari beberapa negara. Jaminan pasokan kedelai dan harga yang stabil menjadi harapan pagi para pelaku usaha yang menggunakan kedelai sebagai bahan baku utama.

Baca juga: Mendag minta Gakoptindo jaga pasokan dan harga kedelai

Melalui kehadiran PPKN, diharapkan mampu menghimpun dan mengkoordinasikan semua pelaku usaha yang berkaitan dengan industri kedelai dan turunannya, serta menjadi jembatan dalam menyuarakan aspirasi.

Ia menambahkan, PPKN akan berkolaborasi dengan pemerintah dan pihak-pihak terkait dalam menjalankan program-program terkait industri kedelai secara berkeadilan, transparan dan menghindari terjadinya praktik usaha tidak sehat pihak-pihak tertentu.

“PPKN optimistis, semua program-program yang dijalankan dapat dirasakan manfaatnya oleh semua pihak,” ujarnya.

Wakil Ketua PPKN Teguh mengakui bahwa 95 persen penyalur dan pengrajin tahu dan tempe yang saat ini bergabung dalam perkumpulan tidak pernah mendapat subsidi dari pemerintah karena kuota subsidi di dominasi oleh satu pihak saja. Padahal subsidi, lanjutnya, turut dapat menjadi penentu stabilisasi harga.

“Kami percaya program dari pemerintah ini sangat baik membantu para pengrajin tahu dan tempe dan ini juga kita tahu bahwa tempe dan tahu ini makanan yang sangat baik hanya disayangkan program ini sangat tidak merata,” tuturnya.

Oleh karena itu PPKN juga meminta kementerian dan lembaga terkait untuk membuat mekanisme agar penyaluran subsidi kedelai dapat terjamin.

Selain itu, PPKN juga berkoordinasi dengan importir kedelai agar senantiasa konsisten menyuplai kedelai agar harga kedelai tetap stabil di harga acuan yakni Rp12.000 per kilogram.

“Makanya lewat acara ini kami juga mengundang para importir supaya mereka juga berkontribusi dan senantiasa secara konsisten suplay barang dari luar negeri supaya juga itu salah satu variabel untuk menstabilkan harga,” jelas Teguh.

Baca juga: Kemendag siap lakukan intervensi khusus turunkan harga kedelai

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023