Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai modus penipuan daring melalui aplikasi undangan yang marak belakangan ini serta sudah banyak yang menjadi korban.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Tanjungpinang Teguh Susanto di Tanjungpinang, Kamis, mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir muncul modus penipuan melalui aplikasi undangan yang meresahkan masyarakat. Aplikasi itu mengandung virus yang digunakan penipu untuk menguasai dan mengontrol ponsel android milik korban.

Bila aplikasi undangan pernikahan, ulang tahun atau undangan untuk kegiatan lainnya dibuka, maka pelaku penipuan dapat mengakses ponsel android milik korban. Bahkan pelaku dapat mengakses akun perbankan milik korban di ponsel tersebut.

"Beberapa kali kami mendapatkan informasi tersebut. Kami berharap masyarakat berhati-hati agar tidak menjadi korban," ujarnya.

Teguh mengimbau warga untuk tidak mudah membuka aplikasi apapun dari nomor ponsel yang tidak dikenal dan dikirim via WhatsApp. Biasanya, pelaku penipuan kerap membuat orang penasaran sehingga ingin membuka aplikasi tersebut.

"Hindari rasa penasaram dari aplikasi apapun yang dikirim oleh orang yang tidak dikenal," ucapnya.

Kepala Satpol Pamong Praja Kepri Hendri Kurniadi tadi malam mendapatkan aplikasi undangan yang dikirim dari nomor tidak dikenal. Namun undangan tersebut tidak dapat diakses dengan menggunakan i-phone. Karena penasaran, akhirnya aplikasi itu dikirim ke nomor ponsel android miliknya.

Namun Hendri tidak melanjutkan membuka aplikasi tersebut karena mendapatkan peringatan dari sistem di android bahwa aplikasi tersebut tidak terdata.

Pengirim aplikasi undangan itu mengatakan bahwa undangan tersebut dari Polres, dan meminta Hendri untuk mengisi nomor ponsel miliknya dalam aplikasi itu.

"Saya sadar ini modus penipuan setelah pelaku minta saya mengisi nomor ponsel saya ke dalam aplikasi tersebut," katanya.
 

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Maswandi
Copyright © ANTARA 2023