Jakarta, 22/5 (ANTARA) - PT Bank Buana Indonesia Tbk. ("Perseroan") telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) ("Rapat") pada hari ini, bertempat di Kantor Cabang Perseroan, Jl. Wahid Hasyim No. 89, Jakarta Pusat. Rapat dihadiri oleh anggota Manajemen serta Pemegang Saham Perseroan. Pada saat RUPSLB berlangsung, Pemegang Saham telah menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan rasio 13:2 dan harga pelaksanaan sebesar Rp. 900,-. Jumlah saham baru yang akan diterbitkan Perseroan adalah sekitar 887 juta lembar saham dan dengan demikian, jumlah modal disetor dan ditempatkan penuh Perseroan menjadi sekitar Rp. 1,66 triliun Jimmy Kurniawan Laihad selaku Direktur Utama Perseroan mengatakan bahwa, "Hal ini (Right Issue III) adalah sejalan dengan rencana Bank Buana untuk menjadi bank berskala nasional di tahun 2010 mendatang. Dengan bertambahnya modal Bank Buana menjadi sekitar Rp. 1,66 triliun dan dukungan UOBII dan PT Sari Dasa Karsa sebagai Pemegang Saham Mayoritas Bank Buana serta Pemegang Saham lainnya, kami yakin bahwa target Bank Buana dengan modal sebesar Rp. 10 triliun dapat tercapai". Sedangkan untuk agenda yang diusulkan pada saat RUPST, Pemegang Saham Perseroan memberikan persetujuan atas seluruh Agenda Rapat yang diajukan, diantaranya adalah Persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 dan pada saat yang bersamaan, juga telah diberikan pelunasan/ pembebasan (acquit et decharge) kepada Komisaris dan Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah mereka jalankan selama tahun buku 2005. Dalam hal penggunaan Laba Bersih Perseroan, Pemegang Saham juga telah menerima usulan Manajemen untuk membagikan Dividen Tunai sebesar 30% dari Laba Bersih Perseroan tahun 2005. Dengan demikian, jumlah Dividen Tunai yang akan didistribusikan adalah sebesar + Rp. 104 miliar dengan Dividen Tunai per saham sebesar Rp. 18,-. Distribusi Dividen Tunai 2005 Perseroan adalah seiring dengan komitmen Manajemen Perseroan pada saat Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana dimana hal ini juga tercantum dalam Prospektus Perseroan, baik Prospektus IPO maupun Prospektus Right Issue I dan II. Jika Perseroan membukukan laba bersih setelah pajak sampai dengan Rp. 100 miliar, Dividen Tunai yang akan dibagikan adalah sebesar 25%, sedangkan jika laba bersih setelah pajak berada diatas Rp. 100 miliar, maka akan dibagikan Dividen Tunai sebesar 30%. Demikian dijelaskan lebih lanjut oleh Jimmy Kurniawan Laihad. Pemegang Saham yang hadir juga menyetujui pengangkatan Hwee Wai Cheng Susan dan Rusdy Daryono masing-masing sebagai Anggota Komisaris dan sebagai Komisaris Independen Perseroan. Persetujuan atas pengangkatan Wang Lian Khee sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan menggantikan Ben Gan Hui Beng yang telah mengundurkan diri pada bulan April 2006 yang lalu juga telah diberikan. Dengan adanya pengunduran diri dan pengangkatan anggota Manajemen Perseroan, susunan Komisaris Perseroan untuk periode jabatan 2005-2007 adalah sebagai berikut: Wee Cho Yaw - Komisaris Utama, Francis Lee Chin Yong - Wakil Komisaris Utama, Karman Tandanu dan Hwee Wai Cheng Susan - Komisaris serta Rusdy Daryono - Komisaris Independen. Sedangkan untuk susunan Direksi Perseroan untuk periode jabatan 2005-2007 adalah Jimmy Kurniawan Laihad - Direktur Utama, Wang Lian Khee - Wakil Direktur Utama. Anggota Direksi Perseroan masing-masing adalah Aris Janasutanta Sutirto, Pardi Kendy, Eddy Muljanto, Safrullah Hadi Saleh, Ishak Sumarno, Aw Tee Woo, Goh Seng Huat dan Soehadie Tansol selaku Direktur Kepatuhan. Pengangkatan anggota Komisaris dan Direksi Perseroan yang baru akan menjadi efektif setelah didapatkannya persetujuan Bank Indonesia atas aplikasi Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test) atas masing-masing anggota Manajemen. Kinerja Keuangan Perseroan per 31 Desember 2005 Selama tahun 2005, Perseroan memperoleh Laba Bersih sebesar Rp. 345,80 miliar setelah dipotong pajak penghasilan sebesar Rp. 146,40 miliar. Laba bersih ini mengalami peningkatan sebesar Rp. 62,22 miliar atau sekitar 21,94% jika dibandingkan dengan Laba Bersih tahun 2004, Rp. 283,58 miliar. Nilai kapitalisasi pasar saham Perseroan mengalami peningkatan 33%, dari Rp. 4,07 triliun pada tahun 2004 menjadi Rp. 5,42 trilliun pada akhir tahun 2005. Di sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga Perseroan di tahun 2005 sebesar Rp. 12.892,01 miliar mengalami penurunan sebesar Rp. 528,16 miliar dibandingkan dengan tahun 2004 sebesar Rp. 13.420,17 miliar. Penurunan ini antara lain dikarenakan penawaran suku bunga deposito yang relatif tinggi secara nasional pada tahun 2005. Giro dan Tabungan turun masing-masing sebesar Rp. 453,84 miliar dan Rp. 715,29 miliar. Disisi lain, Deposito mengalami peningkatan sebesar Rp. 640,97 miliar. Namun demikian, komposisi sumber pendanaan berbiaya rendah Giro dan Tabungan tetap dominan terhadap total DPK tersebut di mana pada akhir tahun 2005, dana Giro dan Tabungan merupakan 55,60% dari total DPK. Ekuitas Perseroan juga mengalami peningkatan sejumlah 14,05%, dari Rp. 1.901,90 miliar menjadi Rp. 2.169,13 miliar. CAR Perseroan di tahun 2005 adalah sebesar 20,20% atau 12,20% di atas ketentuan minimum Bank Indonesia sebesar 8%. Kredit yang diberikan Perseroan sampai dengan akhir tahun 2005 adalah Rp. 10.308,69 miliar atau mengalami kenaikan sebesar Rp. 2.451,62 miliar dibandingkan dengan 2004. Sektor perdagangan dan industri tetap dominan, dengan pencapaian kurang lebih sebesar 63,51% dari total kredit Perseroan. Sedangkan jumlah kredit yang disalurkan sampai dengan jumlah Rp. 5 miliar merupakan hampir 80% dari total kredit Perseroan pada tahun 2005. Rasio-rasio Keuangan Perseroan, ROA, ROE, LDR dan NPL (net) adalah masing-masing sebagai berikut 3,13% ; 18,91% ; 79,96% dan 1,66%. (T.UM001/B/W001/W001) 22-05-2006 16:43:49

Copyright © ANTARA 2006