Ambon (ANTARA) - Tokoh teman tuli dari Maluku Hanny Kiriwenno menekankan pentingnya kesetaraan dengan teman dengar di Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran Sedunia yang diperingati setiap 3 Maret.

"Untuk teman-teman dengar semoga bisa belajar bahasa isyarat dan berkontribusi bersama teman tuli karena cara berkomunikasi bukan cuma melalui suara atau pendengaran saja," ucapnya saat dihubungi dari Ambon, Jumat.

Atlet lempar lembing pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI Papua itu mengatakan para teman tuli dan teman dengar dimanapun berada harus selalu bersyukur atas apa yang telah Tuhan berikan.

"Untuk teman-teman dengar harus selalu bersyukur, walaupun saya juga tuli, saya pun bersyukur juga karena mata, tangan, tubuh masih sehat dan masih bernafas," ucapnya.

Baca juga: Dokter: Periksa kesehatan telinga setiap enam bulan sekali

Baca juga: PERHATI KL: 60 persen gangguan pendengaran bisa dicegah


Pasalnya kata dia bagi teman tuli, tangan merupakan mulut, dan mata adalah telinga yang membantu mereka untuk berkomunikasi satu sama lain.
Teman tuli asal Maluku Hanny Kiriwenno (Antara/DedyAzis)


Oleh sebab itu menurutnya sangat penting untuk mengubah stigma kesenjangan antara teman dengar dan teman tuli, agar teman tuli tak dipandang berbeda dari teman dengar.

Hanny Kiriwenno sendiri merupakan teman tuli dengan segudang prestasi di pundaknya.

Prestasi yang pernah ditorehnya seperti pernah mewakili Maluku pada Peparnas Papua hingga menjadi pemenang favorit kategori putra pemilihan Duta Bahasa Provinsi Maluku 2022.

Sementara itu Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang cara mencegah ketulian dan gangguan pendengaran serta mempromosikan perawatan telinga dan pendengaran di seluruh dunia.*

Baca juga: Penggunaan headphone berlebih bisa memicu gangguan pendengaran

Baca juga: Kemenkes: Cegah gangguan pendengaran dengan deteksi dini

Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023