Bandung (ANTARA) -
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengaku adanya sejumlah kolam retensi di kawasan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menghilangkan banjir secara drastis di wilayah tersebut.

"Mudah-mudahan dengan peresmian ini memberikan dampak yang lebih bagus lagi," kata Dadang di Kolam Retensi Andir, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu.
 
Selama pemerintahan Presiden Joko Widodo, menurutnya ada sejumlah kolam retensi yang telah dibangun di antaranya Kolam Retensi Andir dan Kolam Retensi Cienteung. Adapun kedua infrastruktur itu diresmikan oleh Joko Widodo pada hari Minggu ini.
 
Di sisi lain, ia pun mengaku telah menyampaikan ke Presiden secara langsung terkait titik-titik yang masih kerap tergenang banjir di Kabupaten Bandung. Karena ia pun tak menampik bahwa banjir masih berpotensi menggenangi beberapa titik.
 
Untuk itu, ia pun mengusulkan ke Presiden guna membangun lagi danau atau kolam retensi di kawasan Tegalluar, Kabupaten Bandung. Di kawasan Transit Oriented Development (TOD) itu memiliki luas sekitar 3.500 hektare yang bisa dibangun lima titik danau.
 
"Dan Presiden akan meresponnya, secara surat resminya akan kita kirimkan," kata Dadang.
 
Dia menilai dengan dibangunnya beberapa kolam retensi lainnya itu bisa menghilangkan secara maksimal banjir di Kabupaten Bandung.
 
Adapun di wilayah Kabupaten Bandung, biasanya banjir parah terjadi wilayah Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang.

Selain mengakibatkan masyarakat mengungsi, banjir itu juga biasanya membuat akses masyarakat dari Kabupaten Bandung menuju ke Kota Bandung kerap terhambat.
 
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan empat infrastruktur yang ada di wilayah Kabupaten Bandung dan Kota Bandung. Di antaranya yakni Floodway Cisangkuy, Kolam Retensi Andir, Kolam Retensi Andir, dan Fly Over Kopo.
 
"Totalnya yang telah dibangun oleh pemerintah pusat, di Kota Bandung dan di Kabupaten Bandung sebesar Rp1,26 triliun," kata Jokowi saat peresmian, Minggu.

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023