Kemenkeu melibatkan puluhan UMKM binaan Kemenkeu maupun perbankan di Jambi.
Jambi (ANTARA) -
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkuat perannya dalam pembinaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui pekan UMKM yang diselenggarakan di Jambi, Minggu (5/3).
 
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Jambi Burhani AS, di Jambi, Minggu, mengatakan melalui masing-masing unit telah melakukan pemberdayaan UMKM di Jambi sebagai bentuk dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah setempat.
 
"Melalui pekan UMKM ini, Kemenkeu melibatkan puluhan UMKM binaan Kemenkeu maupun perbankan di Jambi," katanya.
 
Selanjutnya melalui pekan UMKM tersebut, kata dia lagi, mampu meningkatkan literasi dan memperluas aksesibilitas keuangan bagi UMKM serta meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan UMKM.
 
Selain itu, pekan UMKM juga memperluas jaringan pemasaran produk, baik di dalam negeri maupun mancanegara.

Kemenkeu juga mendorong debitur UMKM untuk naik kelas, yang meliputi peningkatan legalitas UMKM yang sebelumnya informal menjadi formal, softskill manajerial pelaku UMKM, serta aset dan omzet UMKM.
 
Ia menjelaskan Kemenkeu turut mengambil peran dalam memulihkan kondisi pasca pandemi COVID-19. Salah satunya dengan menggerakkan unit vertikal untuk turut berperan dalam melakukan dukungan terhadap pertumbuhan perekonomian daerah melalui pemberdayaan UMKM.
 
Kemenkeu menyadari bahwa sebagian besar pertumbuhan ekonomi di Jambi, dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi dari sektor UMKM.
 
Hingga kini peran Kemenkeu dalam pembinaan UMKM di Jambi sudah beragam.

Ia menjelaskan masing-masing unit kerja sudah memiliki program pemberdayaan UMKM yang sesuai dengan tugas, antara lain program pembiayaan UMKM oleh Ditjen Perbendaharaan, program pengembangan bisnis pelaku UMKM oleh Ditjen Pajak, klinik ekspor oleh Ditjen Bea Cukai, dan pemasaran melalui sistem informasi lelang oleh Ditjen Kekayaan Negara.
 
Dia menjelaskan melalui Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jambi memperkenalkan produk pembiayaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), Ultra Mikro (UMi) maupun Kredit Super Mikro.
 
Pembiayaan tersebut, kata dia, bisa diakses oleh UMKM dengan bunga yang subsidinya besar.
 
"Bunga KUR berlaku enam persen, sesungguhnya bunga pasar 12 persen selisihnya itu disubsidi pemerintah, tugas kami yang edukasi UMKM untuk memanfaatkan itu," kata dia pula.
Baca juga: Menteri Investasi bantu modal pengusaha abon belut di Jambi
Baca juga: UMKM Jambi jajal pasar ekspor

Pewarta: Tuyani
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023