Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah, Reisa Broto Asmoro meminta seluruh lapisan masyarakat untuk memperketat penerapan Pola Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) untuk mencegah penularan flu burung akibat virus H5N1 yang meluas di Indonesia.

“Kita banyak belajar dari pandemi yang kita lalui tiga tahun belakangan ini. Yang paling berperan penting adalah PHBS, jadi kita harus benar-benar membudayakan itu lagi,” kata Reisa dalam Siaran Sehat yang diikuti di Jakarta, Senin.

Reisa yang juga menjabat sebagai Duta Adaptasi Kebiasaan Baru itu menuturkan penerapan PHBS tidak boleh hanya diterapkan dalam keluarga saja, melainkan juga para peternak sebagai pihak yang melakukan kontak dekat langsung dengan unggas.

Baca juga: Dokter: Masyarakat perlu waspada flu burung, namun jangan panik

Baca juga: Menkes: Flu Burung menyerang manusia di Kalsel butuh bukti saintifik


Sebab, PHBS menjadi sebuah cara yang nampaknya sepele, namun dinilai efektif dalam mencegah terjadinya berbagai macam penyakit. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengendalian COVID-19 dengan menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun ataupun pola makan yang sehat dan seimbang.

Dalam menerapkan PHBS di lingkungan peternakan, Reisa mengimbau peternak untuk mengikuti SOP yang ada. Ia meminta agar peternak lebih mencermati kebersihan setiap sudut kandang tempat unggas diletakkan.

Selain itu, peternak harus memperhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggalnya agar tidak ada celah bagi virus untuk masuk dan menginfeksi unggas-unggasnya.

Selama bekerja, para peternak diharapkan memakai masker dan sarung tangan ketika berhadapan langsung dengan unggas yang dirawatnya. Terlebih jika unggas tersebut diduga sedang sakit. Setelah bekerja, ia mengingatkan peternak untuk segera mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir paling tidak selama 20 detik.

“Jangan lupa juga peternak harus mengikuti SOP untuk melapor (ke dinas peternakan dan kesehatan hewan di daerahnya), kalau misal ada unggas yang mati mendadak. Apalagi, jika dengan jumlah yang banyak,” ucap Reisa.

Baca juga: Pakar: Flu burung bom waktu yang harus diantisipasi

Baca juga: Peternak diimbau lapor ke dinas setempat jika ada unggas mati mendadak


Dalam kesempatan itu Reisa menekankan PHBS harus terus diterapkan dalam kegiatan sehari-hari. PHBS bisa menekan risiko penularan berbagai penyakit, baik COVID-19, Influenza maupun Tuberkulosis (TBC).

Ia menyarankan penerapan PHBS oleh masyarakat juga disertai dengan gaya hidup sehat supaya kesehatan tidak mudah turun, seperti makan makanan bergizi, olahraga teratur, tidur dalam waktu yang cukup dan mengelola stres dengan baik.

“Tidak hanya untuk flu burung atau COVID-19 saja, PHBS juga bisa untuk menghadapi penyakit yang akan datang. Semoga ini tidak (lebih banyak) masuk ke Indonesia,” katanya.

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023