Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid mengatakan skenario terpilih dari program Indonesiana Film berjudul Tulang Belulang Tulang berhasil menarik investor yakni Adhya Pictures.

Hilmar mengatakan melalui adanya investor maka film Tulang Belulang Tulang yang difasilitasi oleh Ditjen Kebudayaan melalui program Indonesiana Film ini akan segera masuk ke fase produksi.

“Kita sangat mendukung dan bangga dengan rencana produksi film ini,” katanya di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Rabu.

Program Indonesiana Film sendiri merupakan program lokakarya untuk mengembangkan kapasitas penulisan skenario dan produksi film bagi produser, penulis skenario dan sutradara.

Baca juga: Kemendikbudristek cermati dua problematika perfilman nasional

Baca juga: Kecerdasan kolektif dibutuhkan untuk bangkitkan ekosistem perfilman


Program ini juga memberikan kesempatan bagi peserta lokakarya untuk mendapatkan pelatihan langsung dari tutor penulisan skenario dari University of Southern California (USC), Amerika Serikat.

Sementara film Tulang Belulang Tulang merupakan hasil inkubasi dari program Indonesiana film 2021 yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek guna mendukung inisiatif-inisiatif masyarakat di bidang Kebudayaan termasuk bidang perfilman.

Hilmar menjelaskan saat ini isu dan nilai kearifan lokal menjadi daya tarik yang tidak habisnya untuk diangkat menjadi sebuah film termasuk mengenai nilai-nilai yang hidup di masyarakat.

Menurutnya, kekhasan dan kedekatan terhadap nilai-nilai yang hidup di masyarakat membuat film menjadi lebih berwarna, menarik dan memberikan pengalaman yang unik bagi penonton.

Hal itu sejalan dengan Perwakilan Adhya Pictures Ricky Wijaya yang mengatakan bahwa pihaknya tertarik berinvestasi dan memproduksi skenario Tulang Belulang Tulang karena film tersebut bermuatan lokal.

“Skenario penuh pesan moral serta mengangkat keunikan maupun kekhasan dari budaya lokal termasuk suku Batak,” ujar Ricky.

Tulang Belulang Tulang adalah sebuah skenario film panjang komedi road trip yang ditulis oleh Sammaria Sari Simanjuntak dan Lies Nanci Supangkat.

Tulang Belulang Tulang mengangkat cerita tentang upacara Mangokal Holi yakni pemindahan tulang belulang leluhur yang bagi masyarakat Batak menjadi kebanggaan tersendiri apabila keluarga mampu melaksanakan upacara itu.

Secara rinci, film ini berkisah tentang sebuah keluarga Batak yang ingin melaksanakan tradisi Mangokal Holi, namun koper berisi tulang belulang Kakek Buyut (Tulang Tua) hilang di bandara.

Mereka pun harus segera menemukan tulang belulang itu karena jika tidak maka akan dikutuk sang nenek (Opung) dan seluruh keluarga besar yang sudah menunggu siap berpesta di Danau Toba.

“Perjalanan mencari tulang yang hilang inilah yang menjadi kekuatan dari cerita film ini,” kata Ricky.

Direktur Perfilman, Musik dan Media Ahmad Mahendra menjelaskan Kemendikbudristek melalui direktoratnya akan terus mendukung dan memperkuat ekosistem perfilman melalui berbagai program salah satunya Indonesiana Film ini.

‘’Program ini merupakan upaya kami untuk menghasilkan karya-karya naskah berkualitas berbasis kekayaan budaya Indonesia khususnya kearifan lokal,” kata Mahendra.*

Baca juga: Kemendikbud apresiasi karya jurnalis RI masuk Cannes Film Festival

Baca juga: Kemendikbudristek fasilitasi 39 komunitas film lewat Dana Indonesiana

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023