Beijing, (ANTARA/PRNewswire)- Menyambut musim semi setelah arus kunjungan wisatawan di wilayahnya meningkat, Wu Guoping, seorang utusan Kongres Rakyat Nasional (National People's Congress/NPC) Ke-14 asal Provinsi Jiangsu, menghadiri sesi pembukaan sidang tahunan badan legislasi tertinggi di China yang berlangsung di Beijing, hari Minggu lalu.

Menurut Wu, jumlah pengunjung Kota Wuxi, Teluk Nianhua, Jiangsu, telah menembus 210.000 orang pada dua bulan pertama tahun ini, bahkan mencapai angka tertinggi pada periode serupa sejak 2019.

Pemulihan serupa juga terjadi di setiap kota di Tiongkok sejalan dengan langkah negara ini memasuki modernisasi pada tahun pertama. Hal ini senada dengan pernyataan Xi Jinping, "langkah awal berperan penting dalam kondisi keseluruhan dan menentukan masa depan."

Xi turut menghadiri pembukaan sesi pertama NPC Ke-14, Minggu pagi lalu di Beijing. Laporan kerja pemerintah juga disampaikan dalam sesi pembahasan untuk mengkaji perkembangan negara pada 2022, serta menyusun target utama pembangunan Tiongkok pada 2023.

Membangun konsensus lewat demokrasi

Laporan kerja ini mencatat, rakyat telah memberikan pandangan dan usulan sehingga harus menjadi perhatian dan mendorong langkah untuk terus memegang kepercayaan rakyat.

Di Sidang Dua Sesi ini, hampir 3.000 anggota dewan legislatif dan sekitar 2.000 penasihat politik di Tiongkok menyuarakan aspirasi rakyat mengenai kehidupan yang lebih baik, serta isu yang menjadi perhatian publik. Maka, kepentingan 1,4 miliar warga Tiongkok menjadi bahan pertimbangan dalam perumusan pembangunan nasional.

Hal ini sangat menunjukkan praktik demokrasi rakyat dalam seluruh aspek di Tiongkok. Apalagi, bentuk demokrasi ini telah dinilai Xi Jinping sebagai prasyarat penting dalam modernisasi Tiongkok.

Pada dekade lalu, Xi telah 53 kali mengikuti sesi pembahasan bersama anggota dewan legislatif atau penasihat politik di Sidang Dua Sesi. Xi pun mendengar pendapat dan usulan lebih dari 400 utusan NPC dan anggota CPPCC.

Memperkuat optimisme

Menurut laporan kerja pemerintah, "lima tahun terakhir menjadi momen yang penuh pencapaian dan luar biasa bagi Tiongkok," dan Tiongkok telah menghadapi berbagai ujian, termasuk perubahan lanskap internasional yang kian cepat, pandemi Covid-19 dan perlambatan ekonomi domestik, serta mewujudkan pencapaian besar dalam pembangunan ekonomi dan sosial, termasuk meraih kemenangan dalam pemberantasan kemiskinan, serta selesai membangun masyarakat dengan tingkat kesejahteraan moderat dalam seluruh aspek.

Mendorong landasan untuk sebuah negara sosialis modern dalam seluruh aspek, laporan tersebut juga mencantumkan target pembangunan utama pada 2023, termasuk pertumbuhan PDB sekitar 5%, kenaikan indeks harga konsumen sekitar 3%, serta rasio defisit berbanding PDB hingga 3%.

Sidang Dua Sesi memperkuat sinergi antara warga Tiongkok, dan meningkatkan optimisme untuk mengatasi kendala dalam mencapai target pembangunan pada 2023, serta memajukan modernisasi Tiongkok, seperti disampaikan pakar.

"Tiongkok berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi yang stabil pada tahun ini. Maka, Sidang Dua Sesi sangat berperan meningkatkan optimisme dan menghimpun kekuatan," kata Yang Hui, seorang penasihat politik tingkat nasional.

Peluang bagi dunia

Setelah rencana modernisasi Tiongkok dirumuskan lewat target spesifik di Sidang Dua Sesi tahun ini, cara Tiongkok menciptakan peluang bagi dunia lewat jalur pembangunannya telah menarik perhatian dunia.

Menurut laporan kerja pemerintah, "Ekonomi Tiongkok kini menjalani pemulihan yang stabil, serta mencerminkan potensi besar dan momentum pertumbuhan lebih lanjut." Tingkat permintaan konsumen, distribusi pasar, produksi industri, dan ekspektasi bisnis di Tiongkok seluruhnya mengalami peningkatan signifikan.

Seperti yang telah diumumkan, Tiongkok akan kian giat menarik dan memanfaatkan arus investasi asing. "Dengan pasar masif dan terbuka, Tiongkok pasti menyediakan peluang bisnis yang semakin besar bagi perusahaan asing yang berbisnis di Tiongkok."

Dalam laporan terbaru American Chamber of Commerce in South China, lebih dari 90% perusahaan yang mengikuti surveinya memilih Tiongkok sebagai salah salah satu destinasi investasi terpenting.

Dana Moneter Internasional (IMF) turut menaikkan proyeksi pertumbuhan Tiongkok menjadi 5,2% dalam laporan "World Economic Outlook" terbaru.

Baru-baru ini, banyak pemimpin dunia berkunjung ke Tiongkok guna menjajaki peluang kerja sama. Rabu lalu, Xi juga bertemu dengan Presiden Belarus Alexander Lukashenko dan menyampaikan, pembangunan bermutu tinggi dan modernisasi Tiongkok akan mendatangkan peluang baru bagi negara lain.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023