Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan membagikan bantuan permakanan kepada kelompok lansia miskin dan terlantar di wilayah ini terhadap 100 sasaran.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gunungkidul, Winarto di Gunungkidul, Kamis, mengatakan pada tahun ini, Pemkab Gunungkidul melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinso P3A) mulai memberikan bantuan sosial bagi kelompok lansia miskin dan terlantar.

"Rencananya, pada bulan ini bantuan sosial permakanan bagi lansia miskin akan mulai dibagikan. Pada tahap awal ini, bantuan hanya menyasar ke 100 orang yang bersumber dari APBD,” kata Winarto.

Ia mengatakan bantuan permakanan yang terdiri dari beragam kebutuhan pokok seperti beras, susu, biskuit, teh, serta gula akan langsung diterima sekali oleh yang bersangkutan. Nilai bantuan permakanan sebesar Rp1 juta per orang.

Menurutnya, penanganan lansia miskin di Gunungkidul dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan. Lansia dan orang terlantar ini masuk dalam kategori miskin absolut, sehingga membutuhkan penanganan khusus.

Baca juga: Bupati luncurkan Bekasi Permata bantu dhuafa lansia

“Kalau kita mulai merunut dari tahun 2010 sampai sekarang sudah banyak perubahan, misalnya program permakanan yang menyertakan beras hingga 25 kilogram. Itu salah satu upaya agar lansia miskin bisa lebih baik lagi,” katanya.

Lebih lanjut, Winarto memastikan program keluarga harapan (PKH) untuk membantu lansia miskin pada tahun ini tetap berjalan. Adanya bantuan ini dapat memenuhi kebutuhan hidupnya meskipun belum bisa menyasar seluruh lansia miskin. Menurutnya, dalam menangani lansia miskin memerlukan dukungan anggaran yang besar.

Terlebih, dari data yang dimiliki lansia miskin merupakan kelompok paling banyak membutuhkan penanganan permasalahan kesejahteraan sosial di Gunungkidul.

Dari data pada 2022 lalu, tercatat sebanyak 9.909 orang berstatus sebagai lansia miskin di Gunungkidul, yang mana 1.760 diantaranya berstatus terlantar.

Kebutuhan dan anggaran yang disiapkan memang tidak seimbang. Dinsos-P3A secara bertahap berusaha melayani lansia bekerjasama dengan instansi lain seperti Baznas ataupun berjejaring dengan lembaga lain bergerak di bidang sosial.

“Ada juga bantuan permakanan lewat lembaga kesejahteraan sosial (LKS), tapi itu tanahnya provinsi karena panti sekarang di bawah provinsi,” katanya.

Baca juga: Rutan Padang gulirkan program kesehatan khusus tahanan lansia

Pewarta: Sutarmi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023