titik awal untuk mewujudkan ketahanan air regional dan nasional
Jakarta (ANTARA) -
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perumda PAM Jaya mendorong warga untuk melakukan manajemen air guna pemerataan suplai air bagi masyarakat.

Direktur Utama Perumda PAM Jaya mengatakan pada tahun 2023 ini, PAM Jaya mulai melakukan sosialisasi penampungan air bagi pelanggan.

"Kesadaran atas manajemen air warga Jakarta sangat penting untuk pemerataan suplai air. Dengan menampung air pada jam di mana air tidak banyak digunakan, warga akan memiliki stok air untuk pemenuhan kebutuhan mereka," kata Arief di Jakarta, Kamis.

Pasalnya, kata Arief, sumber air baku adalah tantangan yang dihadapi PAM Jaya saat ini dalam periode pengelolaan air bersih 100 persen oleh PAM Jaya selain faktor lainnya yang tak kalah penting yakni polusi dan bencana air, penurunan tanah, dan pengolahan limbah yang buruk.

"Persoalan itu, menjadi faktor yang menyebabkan pelayanan air perpipaan di DKI Jakarta baru mencapai 65,85 persen atau sebanyak lebih dari 900 ribu sambungan rumah dengan kapasitas produksi 20.082 liter per detik," ujar Arief.

Dengan PAM Jaya menargetkan 100 persen cakupan pelayanan air perpipaan pada 2030, PAM Jaya akan menambah kapasitas produksi hingga 10.900 liter per detik, serta perluasan jaringan pipa hingga 4.500 kilometer.

"Dua hal tersebut akan menambah jumlah pelanggan sebanyak 1,1 juta," ucap Arief.

Tahun ini, kata Arief, PAM Jaya akan memulai pekerjaan konstruksi pembangunan SPAM Jatiluhur I dan Karian-Serpong, pembangunan IPA Buaran 3, SPAM Pesanggrahan dan Ciliwung, serta pencarian sumber air curah.

Selain itu, PAM JAYA juga melakukan pembangunan dan penempatan penampungan air (reservoir) bagi wilayah yang kesulitan akan akses air.

Pada tahun ini juga PAM Jaya juga akan melakukan sosialisasi konstruksi pembangunan SPAM di DKI Jakarta, namun dia meminta dukungan warga agar memahami dampak yang terjadi seperti kemacetan lalu lintas yang terjadi atas pembangunan konstruksi untuk meningkatkan akses air perpipaan bagi warga Jakarta.

"Komitmen kami untuk mewujudkan kedaulatan air bagi warga Jakarta akan lebih mudah dengan model partisipatif. Seluruh warga bisa terlibat dan terikat dalam satu mimpi yang sama untuk masa depan air perpipaan di Jakarta," tutur Arief.

Arief menambahkan bahwa sejak Kamis tanggal 2 Februari 2023, tidak ada swastanisasi pengelolaan air perpipaan di DKI Jakarta pasca operasional penuh dilakukan oleh PAM Jaya.

"Kesiapan operasional penuh telah dipastikan oleh PAM Jaya sehingga tidak terjadi gangguan dalam pelayanan kepada warga DKI Jakarta. Selama satu tahun, PAM Jaya telah menjalankan proses transisi dan transformasi yang telah dimulai sejak Januari 2022," ucapnya.

Saat ini, kata dia seluruh pelanggan mitra secara otomatis menjadi pelanggan PAM Jaya, dan apabila terdapat keluhan atau kebutuhan informasi, pelanggan bisa mengubungi hotline center PAM Jaya di nomor 021 2997 9999 atau SMS di nomor 0816 725 952 untuk Wilayah Barat (ex Palyja), sedangkan untuk wilayah Timur (ex Aetra), dapat menghubungi nomor 021 8690 9999.

PAM Jaya juga menyediakan nomor Whatsapp 0812 1222 2423 dan email customercare@pamjaya.co.id bagi pelanggan. Selain itu, pelanggan juga bisa menghubungi akun media sosial Instagram, Tiktok, dan Twitter resmi PAM Jaya di @pamjaya_dki, atau Facebook Perumda Air Minum Jaya, atau website www.pamjaya.co.id.

"Operasional penuh air perpipaan oleh PAM Jaya ini akan menjadi titik awal untuk mewujudkan ketahanan air regional dan nasional," ucapnya.

Baca juga: PAM Jaya serap aspirasi warga cari solusi tepat terhadap persoalan air

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023