Kita berikan makanan, minuman dan juga layanan kesehatan serta pakaian sebagai bentuk kemanusiaan
Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh, memutuskan untuk menampung sementara sebanyak 21 warga etnis Rohingya yang terdampar di pesisir pantai daerah itu di gedung bekas Puskesmas Blangpidie.

Pj Bupati Abdya Darmansah di sela-sela peninjauan etnis Rohingya di Desa Padang Kawa, Abdya, Senin, mengatakan keberadaan 21 etnis Rohingya ini sudah dilaporkan ke Kantor Imigrasi Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.

"Saya bersama Kapolres terus koordinasi dan melaporkan ke Imigrasi Meulaboh terhadap puluhan etnis Rohingya ini," kata Darmansyah.

Baca juga: 21 warga etnis Rohingnya terdampar di Pantai Aceh Barat Daya

Untuk sementara, puluhan imigran Rohingya tersebut berada di gedung bekas Puskesmas Blangpidie guna memudahkan pengawasan, sembari menunggu pihak Imigrasi tiba di kabupaten itu.

Kata Darmansah, pemerintah kabupaten akan memperlakukan para pencari suaka tersebut dengan baik selama berada di Abdya, atas dasar kemanusiaan.

“Kita berikan makanan, minuman dan juga layanan kesehatan serta pakaian sebagai bentuk kemanusiaan," ujarnya.

Baca juga: Pengungsi kabur bertambah, UNHCR diminta serius tangani etnis Rohingya

Apalagi, lanjut dia, tidak sedikit juga masyarakat Abdya berempati dan bahkan mengantarkan bantuan untuk muslim Rohingya tersebut, baik berupa makanan, minuman dan juga pakaian.

Sebelumnya, dilaporkan sebanyak 21 imigran Rohingya yang terdampar di Desa Padang Kawa, Kecamatan Tangan-Tangan, Abdya pada Senin (13/3) sekitar pukul 06.00 WIB.

"Iya benar, ada puluhan warga dari etnis Rohingya terdampar di Kecamatan Tangan-Tangan, Desa Padang Kawa," kata Kapolres Abdya AKBP Dhani Catra Nugraha.

Baca juga: UNHCR telusuri latar belakang keluarga 69 etnis Rohingya di Aceh

Warga etnis Rohingya itu tercatat sebanyak 21 orang, terdiri dari 11 laki-laki dan sembilan perempuan serta satu orang anak-anak.

Sekretaris Panglima Laot Aceh Miftach Tjut Adek mengatakan awalnya mereka berjumlah sebanyak 48 orang yang berlayar dalam satu kapal, kemudian kapal yang ditumpangi para manusia perahu itu tenggelam di laut.

"Yang selamat sampai ke darat 21 orang, mereka berjalan melalui sawah dan tiba lah pukul 6.00 WIB di Gampong Padang Kawa,” ujarnya.

Kata Miftach, para pengungsi etnis Rohingya itu juga tidak mengetahui titik kapal mereka yang dilaporkan tenggelam tersebut.

"Itu (keterangan) menurut mereka (Rohingya). Masyarakat bersama Panglima Laot mencari kapal dimaksud, tetapi tidak ditemukan,” ujarnya.

Untuk diketahui, Panglima Laot merupakan lembaga adat laut Aceh yang membawahi nelayan di Aceh. Semua permasalahan yang berhubungan dengan laut di Aceh tidak terlepas dari wewenang lembaga tersebut.

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2023