Pontianak (ANTARA) - Bencana banjir sejak 1 Maret hingga kini masih melanda sejumlah desa di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, seperti di Desa Sepantai, Kecamatan Sejangkung, di mana ketinggian air hingga separuh rumah dan masyarakat tidak bisa melakukan aktivitas sehingga butuh bantuan.

"Banjir sejak awal bulan dan hingga kini masih berlangsung. Ketinggian air bahkan hingga separuh badan rumah dan perahu bisa masuk," ujar masyarakat Bidan Kaur Perencanaan Pemdes Sepantai, Suria, saat dihubungi di Sepantai, Senin.

Ia menjelaskan bahwa banjir dampak dari hujan yang terus turun dan hingga kini. Hujan terjadi sejak 27 Februari 2023 lalu.

"Kemudian mulai 1 Maret 2023 sudah banjir dan masuk ke rumah warga hingga sekarang belum berangsur surut," kata dia.

Baca juga: Banjir berdampak pada 63.519 orang di Kabupaten Sambas

Baca juga: Bupati berikan bantuan ke tiga desa terdampak banjir di Sejangkung


Ia menjelaskan bahwa di Dusun Satai ada 101 Kepala Keluarga (KK) dan Sepandak 217 KK.  Terdapat 83 KK sudah mengungsi ke tempat keluarga dan sanak lainnya yang lokasinya lebih tinggi atau tidak terdampak banjir.

"Sejumlah warga harus terpaksa mengungsi karena rumah terendam. Warga yang bertahan hanya memiliki lantai dua saja," kata dia.

Dengan kondisi banjir yang ada, aktivitas masyarakat terhambat dan lebih memilih bertahan di rumah masing-masing atau di tempat pengungsian. Mereka butuh bantuan agar bisa bertahan.

"Bantuan yang sangat diharapkan saat ini adalah sembako dan kebutuhan bayi. Kedua hal itu yang sangat kami harapkan," kata dia.

Ia mengatakan sejauh ini bantuan juga sudah mengalir dari Pemrov Kalimantan Barat melalui PMI, perusahaan sawit di sekitar desa, PC PAFI Sambas, Karang Taruna Kecamatan Sejangkung, BUMDdesma Kecamatan, Pemdes Sepantai dan lainnya.

"Tentu bantuan terus kami harapkan karena kita tidak tahu sampai kapan banjir surut. Untuk pemulihan nanti juga butuh waktu untuk masyarakat kembali mencari sumber pendapatan. Nah, bantuan sangat dibutuhkan," harap dia.

Sementara itu, bidan yang bertugas di Desa Sepantai, Dahlia mengatakan bahwa sejauh ini dari sisi kesehatan masyarakat, sudah ada yang demam, batu dan pilek. Pihaknya terus mendampingi dan menghimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan karena di saat banjir potensi penyakit lebih besar menyerang tubuh.

"Meski saat ini secara umum kesehatan masyarakat masih aman, namun sudah beberapa terserang demam, batuk dan pilek serta lainnya. Kami dari bidan bekerjasama Puskesmas Sejangkung telah beberapa kali melakukan pengobatan gratis kepada masyarakat sekaligus mengimbau masyarakat terus menjaga kesehatan," ucap dia.*

Baca juga: BNPB: Banjir Sambas sebabkan 37.344 jiwa di 8 kecamatan terdampak

Baca juga: Bupati Sambas salurkan bantuan pangan untuk warga terdampak banjir


Pewarta: Dedi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023