Ada juga yang sudah mampu masuk pasar ekspor seperti produk kulit ikan patin yang awalnya dikira tidak berguna
Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Provinsi Lampung terus mendorong pertumbuhan sebanyak 155 produk perikanan di daerah itu.

"Saat ini yang menjadi perhatian kita bersama adalah pengelolaan sektor perikanan dari hilir sampai hulu," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, Liza Derni di Bandarlampung, Selasa.

Ia mengatakan penguatan sektor perikanan dari hilir sampai hulu juga diperlukan untuk menambah nilai jual hasil perikanan.

"Di Lampung ini tercatat ada 155 produk IKM perikanan unggulan yang tersebar di 15 kabupaten dan kota yang terus didorong tumbuh," katanya.

"Ada juga yang sudah mampu masuk pasar ekspor seperti produk kulit ikan patin yang awalnya dikira tidak berguna ternyata dapat dikembangkan menjadi produk yang digemari," lanjut Liza.

Dia menjelaskan hilirisasi produk perikanan ini juga mencakup pengawasan intensif, terhadap produk akhir perikanan yang tentunya harus aman untuk dikonsumsi, hingga pengelolaan yang baik dan benar.

Baca juga: Pembudidaya kakap putih Bandarlampung dapat pendampingan akses ke bank

Baca juga: Nilai ekspor rajungan Lampung capai Rp418 miliar pada 2022


"Produk olahan perikanan unggulan ini sangatlah potensial, dulu mungkin kurang terekspose jadi masyarakat kurang memahami. Ini juga tetap akan dibantu dalam pengawasan produk agar tetap aman dengan pengelolaan yang baik dan benar," ucap dia.

Menurut dia, dengan adanya 155 produk IKM perikanan yang telah dipasarkan di daerahnya maka langkah pembinaan akan terus dilakukan.

"Produk olahan perikanan seperti teri, olahan patin ini juga bisa dijadikan makanan bayi untuk pencegahan stunting. Jadi hilirisasi produk perikanan ini harus dibangkitkan lalu pengemasan juga harus menarik agar konsumen tertarik," tambahnya.

Diketahui 155 produk perikanan unggulan tersebut meliputi 15 jenis produk IKM perikanan berbasis bahan baku ikan lele, patin, kiter, ikan ekor kuning, ikan baji-baji, ikan blue marlin, teri dan cumi di Kota Bandarlampung.

Lalu ada 11 jenis produk IKM berbahan baku ikan lele, seluang, kakap, tenggiri, nila, bandeng, ikan ekor kuning dan kiter di Kabupaten Lampung Utara. Di Pesawaran ada 4 jenis produk IKM perikanan yang berbahan baku ikan lumadang, tongkol, cumi dan udang.

Untuk Kabupaten Pesisir Barat ada 9 jenis produk IKM perikanan yang mengolah ikan blue marlin, tongkol, cakalang, dan tuna. Dari Kabupaten Pringsewu ada 10 jenis produk IKM perikanan olahan ikan lele dan patin.

Selanjutnya di di Kabupaten Tulang Bawang ada 39 jenis produk IKM perikanan, 11 produk unggulan IKM perikanan berada di Kabupaten Waykanan, di Kabupaten Lampung Barat ada 7 produk IKM perikanan.

Untuk Kabupaten Lampung Selatan ada 6 jenis produk IKM perikanan, Lampung Timur sebanyak 11 jenis produk IKM, Mesuji ada 27 jenis produk IKM dan 2 produk IKM perikanan asal Kota Metro.

Baca juga: Lampung lakukan hilirisasi produk rajungan tingkatkan ekonomi

Baca juga: Lampung ekspor komoditas perikanan senilai Rp3,1 miliar

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023